“Kami akan menanyakan ke Pertamina, perkembangannya bagaimana. Saya belum menengok sampai sejauh itu,” kata Sudirman ditemui di gedung DPD, Jakarta, Rabu (26/11/2014).
Pertengahan Agustus 2014, PT Pertamina (Persero) menyatakan siap melanjutkan proyek RFID. Direktur Hilir Pertamina Hanung Budya Jumat (15/8/2014) bilang, secara prinsip sudah ada saran-saran yang harus dilakukan Pertamina untuk proyek ini. Namun, Hanung menjelaskan secara detail saran dari Kejaksaan Agung.
Sementara itu, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Endang Yuliawaty mengakui bahwa perusahaannya sudah mengajukan amandemen kontrak. “Sekarang masih dalam proses ke arah sana, jika telah disetujui oleh kedua belah pihak, amandemen akan segera dilakukan,” kata Endang.
Hingga pertengahan Agustus 2014, Telkom telah memasang lebih dari 354.000 RFID untuk wilayah DKI Jakarta. Selain itu, perangkat sistem berbasis teknologi informasi ini pun telah diinstalasi pada 254 dari total 276 SPBU di Jakarta.
Dari jumlah itu, sebanyak 134 SPBU yang sudah online dan 119 SPBU telah dinyatakan lulus uji fisik, fungsi, dan kestabilan oleh Pertamina. Berhentinya proyek ini disebut-sebut dilatarbelakangi kurs yang membengkak, hingga mengharuskan adanya perubahan nilai kontrak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.