"Tahun depan, indeks masih memiliki kemampuan untuk menembus level 6.300," tandas Ketua Umum AAEI Haryajid Ramelan, Kamis (27/11/2014).
Sinyal meningginya indeks sudah terlihat dalam waktu belakangan ini. Pertama, keputusan untuk mengeksekusi kenaikan harga BBM Subsidi direspon positif oleh pasar. Sesaat kemudian, Bank Indonesia (BI) juga menaikan suku bunga acuannya menjadi 7,75 persen.
Meski kenaikan suku bunga acuan bisa menghambat laju pertumbuhan ekonomi, tapi pelaku pasar, khususnya pasar uang merespon positif kebijakan ini. Posisi rupiah cenderung menguat pasca-pengumuman tersebut.
Dengan melihat respon yang seperti itu, maka kedua kebijakan yang menyentuh sisi fiskal dan moneter tersebut tentunya diyakini dapat memperbaiki indikator fundamental makro ekonomi Indonesia secara lebih menyeluruh.
Namun, kebijakan tersebut tetap memberikan tekanan, tapi sifatnya untuk jangka pendek, hanya sekitar tiga atau empat bulan. Sehingga, hingga akhir tahun nanti fluktuasi indeks terus terjadi dengan rentang pergerakan 5.050-5.100," pungkas Haryajid. (Dityasa H Forddanta)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.