Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal UMP, APINDO Sebut Pemerintah Seperti LSM

Kompas.com - 27/11/2014, 19:07 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) merasa heran kepada beberapa pemerintah daerah yang menetapkan upah minimum provinsi (UMP) jauh dari kemampuan pengusaha.

APINDO menyebut aksi sepihak pemerintah itu layaknya aksi lembaga swadaya masyarakat (LSM). "Pemerintahnya harus tegas dong. Misalkan Ahok, mau (buruh) demo atau mau nginep di Balai Kota, ya silahkan. Sementara ini ada pemerintah daerah yang menetapkan UMP karena di demo. Ini pemerintah apa LSM sih?," ujar Ketua Bidang Pengupahan dan Jaminan Sosial APINDO Hariyadi B. Sukamdani dalam konferensi pers IPOC di Bandung, Kamis (27/11/2014).

Dia menjelaskan, selain pemerintah daerah yang menentukan UMP jauh dari kemampuan pengusaha, APINDO juga menuduh banyak kepala daerah menaikan UMP karena faktor politik. Salah satu pemerintah yang mendapatkan sorotan adalah pemerintah Kota Sidoarjo dan Sukabumi.

Khusus di Sukabumi, di mana UMR naik lebih dari 20 persen dinilai sangat memberatkan pengusaha. Dia pun mengimbau agar para pengusaha waspada akan kenaikan upah di berbagai daerah.

"Pemerintah daerah di Sukabumi, dulu industri sepatu semua ke Sukabumi, tapi sekarang kenaikannya (UMP) paling tinggi sampai 24 persen. Sebagai pengusaha kita akan laksanakan, tapi kalau UMP-nya tidak masuk akal ya berat juga," kata dia.

Sementara di sektor perkebunan, APINDO juga memprediksi akan terjadi hal yang sama dengan industri lain. Pasalnya, penetapan UMP pasti akan berdampak kepada industri perkebunan. "Saya gak percaya masa sektor perkebunan enggak ikut dengan sektoral. Keliatannya masih aman-aman saja, tapi pasti ada provokator," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Whats New
Rupiah Tertekan, 'Ruang' Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Rupiah Tertekan, "Ruang" Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Whats New
Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Whats New
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com