"Telah diputuskan pemberhentian direksi Pertamina dan pengangkatan direktur. Bapak Dwi Soetjipto untuk Direktur Utama 2014-2019," ucap Rini Soemarno.
Selain mengangkat Dwi, pemerintah juga mengangkat empat direktur.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengapresiasi langkah Rini Soemarno yang juga melibatkan Kementerian ESDM dalam pengangkatan Dwi. "Saya apresiasi undangan Bu Rini sebagai satu sinyal antara pemegang saham dan penanggung jawab sektor ada dalam satu visi, sama satu langkah," kata Said.
Dia mengatakan, Pertamina adalah perusahaan BUMN yang besar dan memiliki impact besar. "Karena itu, positif negatif impact ini akan ditentukan siapa pemimpinnya, Tim Penilai Akhir yang dipimpin Pak Presiden menyadari betul peran semua pemimpin," kata Sudirman.
"Saya menyampaikan selamat kepada Pak Dwi. Ini bukan tugas ringan. Tapi, pribadi yang matang, berpikir strategis, mampu mengantar Pertamina," lanjut dia.
Dalam kesempatan itu, Dwi Soetjipto mengatakan akan berusaha memenuhi harapan-harapan itu. "Skala prioritas kami menjadikan Pertamina menjadi ujung tombak, sebagaimana visi Pak Presiden, berdaulat di sektor energi," kata Dwi.
Dwi yang merupakan Dirut Semen Indonesia bersaing dengan dua orang kandidat lainnya, yakni Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Sofyan Basir dan Dirut General Electric (GE) Indonesia Handry Satriago.
Sesuai PP Nomor 45 Tahun 2005 mengenai mekanisme seleksi dirut BUMN, ada 10 tahapan uji kepatutan dan kelayakan. Adapun struktur TPA adalah Presiden, Wakil Presiden (Wapres), Sekretaris Kabinet (Seskab) dengan anggota Menteri Keuangan, Menteri BUMN, dan menteri teknis.
Sebagai informasi, Dwi sejak tahun 2005 sudah menjabat sebagai Direktur Utama PT Semen Gresik, kemudian pada awal tahun 2013 PT Semen Gresik Persero resmi bertransformasi menjadi PT Semen Indonesia.
Sesuai dengan ketentuan, tenggat waktu penetapan dirut Pertamina jatuh pada 30 November 2014, setelah ditinggalkan dirut sebelumnya, Karen Agustiawan.
Baca juga: Tim Anti-mafia Migas Ditantang Kaji Rencana Pemerintah Impor Minyak Angola
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.