Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Kenaikan Harga BBM, Inflasi Jawa Barat Lampaui Nasional

Kompas.com - 01/12/2014, 17:16 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com – Inflasi November 2014 Jawa Barat mencapai 1,59 persen, atau melampaui inflasi nasional sebesar 1,5 persen.

“Pengaruh terbesar dalam inflasi kali ini adalah kenaikan harga BBM bersubsidi. Dampak langsungnya bisa dilihat dari sumbangan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang menduduki paling tinggi terhadap inflasi mencapai 5,23 persen,” ujar Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, Dody Gunawan Yusuf di Bandung, Senin (1/12/2014).

Kelompok lainnya yang cukup tinggi menyumbang inflasi adalah bahan makanan sebesar 2,4 persen diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,37 persen.

Inflasi tersebut terjadi di seluruh daerah di Jabar. Dari hasil pantauan, inflasi tertinggi terjadi di Bekasi sebesar 1,99 persen, diikuti Kota Depok 1,81 persen, Kota Sukabumi 1,56 persen, Kota Bogor 1,49 persen, Kota Bandung 1,27 persen, Kota Tasikmalaya 1,08 persen, dan Kota Cirebon 1 persen.

“Kalau kita perhatikan, angka inflasi yang berdekatan dengan Jakarta nilai inflasinya lebih tinggi. Ini disebabkan karena daerah tersebut, selain terkena imbas kenaikan BBM, juga terkena dampak sayuran dan bumbu-bumbu seperti cabai merah,” ucapnya.

Dody mengaku, inflasi Jawa Barat lebih besar dari angka nasional setelah empat bulan sebelumnya berada di bawah nasional. Ia memperkirakan, inflasi lebih besar akan terjadi di November dan Desember. Sebab, jika dampak langsung BBM akan terjadi selama tiga bulan, maka inflasi lebih besar akan terjadi di bulan depan.

“Inflasi bulan ini baru sepertiga dari pantauan BPS. Kami memperkirakan, dampak langsung BBM bersubsidi terhadap inflasi di bulan depan dua kali lipatnya. Angka itu belum ditambah dengan dampak tidak langsung,” imbuhnya.

Untuk mengurangi penyebab inflasi, pemerintah diharapkan bisa menekan harga sayuran, bumbu-bumbu, ataupun beras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Whats New
Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Whats New
Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Whats New
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com