Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi Tuna Keberatan dengan Kebijakan Susi soal "Transhipment"

Kompas.com - 02/12/2014, 17:27 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Tuna Indonesia (Astuin) mengaku keberatan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang melarang kapal-kapal ikan melakukan alih muatan (transhipment) di tengah laut. Keberatan itu kata Astuti lantaran kapal-kapal ikan lokal juga ikut dilarang melakukan transhipment itu.

"Bahwa kalau kerugian saya tidak bisa sebutkan tapi yang kami rasakan kapal-kapal pengangkut kami yang sudah angkut (ikan) pulang itu tidak boleh ke laut lagi, tidak diberikan SLO (Surat Layak Operasi), jadi tidak bisa ke laut lagi," ujar Ketua Astuin Edi Yuwono saat menggelar jumpa pers di Kantor KKP, Jakarta, Selasa (2/12/2014).

Dia menjelaskan, sebenarnya tujuan Susu mengeluarkan Permen KKP No. 57 Tahun 2014 mengenai pelarangan transhipment sangat baik untuk mencegah dibawanya ikan-ikan dari laut Indonesia ke luar negeri. Sayangnya, kata Edi, kapal-kapal yang mengangkut ikan ke pelabuhan dalam negeri juga terkena kebijakan

itu. Dengan tidak bolehnya kapal-kapal pengangkut kembali ke laut, maka kata Edi akan sangat merugikan pengusaha ikan. Pasalnya, kapal-kapal penangkap ikan harus pulang pergi setelah melaut tanpa bisa menyalurkan hasil tangkapannya ke kapal pengangkut.

"Sehari BBM bisa 1 ton, melaut bisa 2 minggu jadi 14 ton. Untuk pulang tambah lagi 14 ton BBM (Total sekali melaut 18 Ton). Padahal kalau dengan kapal pengangkut ikan bisa hebat 45 sampai 50 persen biaya BBM," kata dia.

Sementara saat ditanya apakah biaya produksi akan membengkak, Edi mengatakan hal pasti akan terjadi. Namun dia mengaku belum menghitung pasti potensi kerugian akibat kebijakan Susi Pudjiastuti itu.

baca juga: Susi: Kapal Asing Pencuri Ikan Akan Dibom, KSAL Sudah Siap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com