"Tadi yang hadir hanya Pak Suhartoko (Vice President Distribution Fuel and Marketing Pertamina), direksi lainnya sedang ada di acara Ritz. Pak Hartoko tidak pernah tahu berapa harga beli secara riil. Dia hanya memesan volume (minyak)," ungkap anggota tim reformasi, Djoko Siswanto, Rabu (3/12/2014).
Djoko menjelaskan, pemerintah melalui timnya—dikenal juga sebagai Tim Anti-Mafia Migas—ingin mendapatkan penjelasan tentang harga BBM impor, termasuk diskon yang didapat dari pembelian rutin dalam jumlah besar seperti selama ini.
Saat ini, 70 persen BBM premium yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri didapat secara impor. Adapun porsi impor solar mencapai 30 persen kebutuhan konsumsi di dalam negeri.
Dengan hasil pertemuan tersebut, Djoko mengatakan, timnya berencana memanggil pihak yang kompeten dalam menjawab soal harga minyak tersebut. "Minggu berikutnya, kami akan undang pihak-pihak, termasuk Petral yang bisa memberikan data, berapa data pembelian impor dan diskonnya," kata Djoko.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.