Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/12/2014, 06:35 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, menyebutkan sederet panjang rencana andai perusahaan yang baru mulai dipimpinnya itu boleh tak membagi laba kepada para pemegang sahamnya (dividen) pada 2015.

“Saya kira, kami melihat dari strategi ke depan Pertamina untuk bisa mengembangkan bisnis di hulu lebih baik. Potensinya, (pertama), Blok Mahakam, dan kedua memulai gas di Jambaran,” sebut Dwi, Senin (8/12/2014), ketika ditanya soal rencananya bila kemungkinan tak membagi dividen itu bisa terlaksana.

Selain itu, lanjut Dwi, Pertamina sekarang juga sedang membuat kajian soal potensi kilang Trans Pacific Petrochemical Indotama di Kabupaten Tuban. “Mudah-mudahan nanti kita lihat keekonomiannya bagus,” ujar dia.

Andai benar-benar bisa terbebas dari kewajiban menyetor dividen, Dwi juga punya rencana membangun fasilitas penyimpanan minyak dan gas di darat. Fasilitas penyimpanan terapung di laut yang sekarang dipakai Pertamina, ujar dia, butuh biaya operasional besar.

Dengan punya storage facilites di darat, papar Dwi, stok bahan bakar minyak nasional bakal meningkat menjadi minimal 30 hari, tak seperti sekarang yang hanya di kisaran 15 hari sampai 18 hari. “Mudah-mudahan kalau bisa dibangun di darat, tentu bisa meningkatkan efisiensi di dalam supply-chain,” kata dia.

SHUTTERSTOCK Ilustrasi
Dividen yang tidak disetorkan, tutur Dwi, akan dipakai Pertamina untuk meningkatkan kapasitas kilang yang sekarang ada dan membangun kilang baru. Dengan peningkatan kapasitas tersebut, ujar dia, produksi minyak di dalam negeri bisa mencapai 1,05 juta barrel per hari dari kondisi sekarang yang berada di kisaran 800.000-an ribu barrel per hari.

Dwi berharap peningkatan kapasitas kilang itu bisa rampung dalam 3 hingga 4 tahun. "Pertamina akan memperkuat hulu. Hulu akan kami dorong, karena hulu kita butuhkan lebih kuat," kata dia.

Meski demikian, Dwi mengatakan Pertamina juga tetap akan memperkuat ritel dengan cara membangun infrastruktur tata niaga. Menurut Dwi, "pertempuran" yang sesungguhnya akan ada di kegiatan ritel.

“Termasuk pembangunan energi baru terbarukan, kami juga akan fokus di sana, bekerja sama dengan asosiasi yang beranggotakan banyak pihak. Semua itu kami akan fokus untuk tingkatkan profesionalisme, dan kemampuan SDM di engineering research kami akan dorong lebih maju lagi. Itu membutuhkan pembiayaan cukup besar,” papar Dwi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Cara Mudah Transfer OVO ke GoPay dan Sebaliknya

Cara Mudah Transfer OVO ke GoPay dan Sebaliknya

Spend Smart
Mengenal Apa Itu Prinsip Pareto: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

Mengenal Apa Itu Prinsip Pareto: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

Earn Smart
Anggaran Kesehatan 2024 Jadi Rp 187,5 Triliun, Ini Daftar Alokasinya

Anggaran Kesehatan 2024 Jadi Rp 187,5 Triliun, Ini Daftar Alokasinya

Whats New
Simak Cara Beli E-Meterai untuk Berkas CPNS dan PPPK 2023

Simak Cara Beli E-Meterai untuk Berkas CPNS dan PPPK 2023

Whats New
Dukung UMKM, Grup Modalku Dapat Fasilitas Pendanaan Rp 414 Miliar

Dukung UMKM, Grup Modalku Dapat Fasilitas Pendanaan Rp 414 Miliar

Rilis
Asiamoney Award 2023, Bank Mandiri Dianugerahi 'Best Bank for Digital Solution in Indonesia'

Asiamoney Award 2023, Bank Mandiri Dianugerahi "Best Bank for Digital Solution in Indonesia"

Rilis
Ada Aturan Baru, PPK Kini Bisa Mutasi Pejabat yang Belum Menjabat Selama 2 Tahun

Ada Aturan Baru, PPK Kini Bisa Mutasi Pejabat yang Belum Menjabat Selama 2 Tahun

Rilis
ATM Link Diperbaharui, Bakal Tersedia 335 Fitur Baru dari Bank Himbara

ATM Link Diperbaharui, Bakal Tersedia 335 Fitur Baru dari Bank Himbara

Whats New
Resmikan 12 Mal Pelayanan Publik, Menteri PANRB: Jangan Sekadar Seremoni, tapi Fungsinya Tak Tercapai

Resmikan 12 Mal Pelayanan Publik, Menteri PANRB: Jangan Sekadar Seremoni, tapi Fungsinya Tak Tercapai

Whats New
Bos BTN Targetkan Akuisisi Bank Syariah Rampung Tahun Ini

Bos BTN Targetkan Akuisisi Bank Syariah Rampung Tahun Ini

Whats New
Kementerian Keuangan Buka 213 Lowongan Kerja PPPK, Disabilitas Bisa Daftar

Kementerian Keuangan Buka 213 Lowongan Kerja PPPK, Disabilitas Bisa Daftar

Work Smart
Reformasi Birokrasi Tercapai, Tukin PNS Bisa Naik 30 Persen

Reformasi Birokrasi Tercapai, Tukin PNS Bisa Naik 30 Persen

Whats New
Cara Mengatasi Lupa Password Akun SSCASN 2023

Cara Mengatasi Lupa Password Akun SSCASN 2023

Whats New
Kimia Farma Apotek Buka Lowongan Kerja hingga 2 Oktober 2023, Simak Kualifikasinya

Kimia Farma Apotek Buka Lowongan Kerja hingga 2 Oktober 2023, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Diresmikan Jokowi, Transaksi Perdana Bursa Karbon Tercatat Rp 29,2 Miliar

Diresmikan Jokowi, Transaksi Perdana Bursa Karbon Tercatat Rp 29,2 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com