Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, LPKR Diperkirakan Raup Laba Rp 2,5 Triliun

Kompas.com - 14/12/2014, 18:19 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah tahun politik dan keringnya likuiditas perbankan, kinerja PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) selama tahun 2014 menunjukan hasil yang lumayan.  LPKR memperkirakan total laba tahun ini akan mencapai Rp 2,5 triliun atau melonjak 107 persen persen dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun pendapatan salah satu anak usaha Grup Lippo ini melejit 75 persen dibanding tahun lalu, menjadi Rp 11,7 triliun.

Rinciannya, regular business menyumbangkan pendapatan Rp 8,35 triliun dan laba Rp 1,39 triliun. Serta extraordinary business memberikan pendapatan Rp 3,33 triliun dan laba Rp 1,15 triliun.

"Saya dengan bangga melaporkan prakiraan hasil yang luar biasa di tahun 2014 dimana kami telah melalui tahun yang penuh tantangan antara lain pengetatan likuiditas perbankan dan proses pemilihan umum yang berkepanjangan," ucap Presiden LPKR Ketut B. Wijaya, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (14/12/2014).

Ia menyebutkan, penjualan Lippo Mall Kemang yang rampung pada kuartal keempat 2014, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan extraordinary.

"Beberapa proyek besar telah berhasil diluncurkan tahun ini dengan memanfaatkan momentum yang timbul dan akan terus memberikan kontribusi bagi pendapatan dan keuntungan berkelanjutan untuk tahun 2015 dan seterusnya," sebutnya.

Selama tahun 2014, LPKR telah meluncurkan tujuh proyek dari total sembilan menara kondominium serta satu gedung perkantoran. Adapun prakiraan marketing sales properti LPKR tahun ini mencapai sekitar Rp 5,2 triliun atau tumbuh lebih dari 26 pesen  YoY dari pencapaian tahun lalu sebesar Rp 4,1 Triliun.

Ketut mengungkapkan, pihaknya juga mulai menggarap divisi kesehatan.  "Kami karena kami akan terus membangun dan menembus pada pasar-pasar yang sudah ada serta pasar baru dimana layanan kesehatan sangat dibutuhkan. Kami akan secara cermat mengelola balance sheet dan melanjutkan program asset light LPKR," tambahnya.

Tahun 2015

Untuk proyeksi awal tahun 2015, sebut dia, LPKR secara seksama telah memikirkan rencana bisnisnya dengan mempertimbangkansegala tantangan baik dalam jangka pendek dan jangka menengah, termasuk likuiditas yang semakin ketat, melemahnya rupiah dan tekanan inflasi.

"Segala tantangan ini akan diatasi dengan terus fokus pada proyek-proyek skala besar yang terintegrasi baik yang berada wilayah pemukiman Jakarta dan sekitarnya, maupun di kota-kota utama di luar Jawa yang berkembang pesat," sebut dia.

Ia mengatakan, dengan tumbuhnya kebutuhan akan layanan kesehatan, Siloam Hospitals akan terus berekspansi menambah jumlah rumah sakit secara nasional.

Adapun untuk total pendapatan tahun depan, LPKR menargetkan sebesar Rp 11,62 triliun dengan kontribusi regular business Rp 11,02 triliun dan Extraordinary business Rp 600 miliar.

Sementara laba tahun depan ditargetkan "hanya" Rp 2,17 triliun alias lebih sedikit 15 persen dibanding tahun ini. Jumlah tersebut dengan asumsi laba dari regular business naik menjadi Rp Rp 1,94 trilliun dan Extraordinary business turun menjadi "hanya" Rp 222 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com