Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Rupiah Melemah, Investasi ke Indonesia Lebih Murah

Kompas.com - 17/12/2014, 14:07 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan pelemahan mata uang rupiah yang terjadi saat ini bisa lebih mendorong investasi dan membuat investor asing lebih tertarik menanamkan modalnya di Indonesia karena dollar AS.

"Stabilitas kurs ini akan sebabkan investasi lebih cepat karena yang punya uang untuk investasi akan berpikir lebih murah invest di Indonesia. Beda dengan jepang. Karena harga-harga dihitung dengan dollar AS, maka investasi akan lebih mungkin terjadi," ucap Kalla dalam jumpa pers di kantor presiden, Rabu (17/12/2014).

Apabila investasi mengalir deras ke Indonesia, maka akan membuat ekonomi tumbuh. Maka dari itu, Kalla mengingatkan untuk mengantisipasi derasnya investasi yang masuk maka perlu didukung dengan persiapan listrik, infrastruktur, dan birokrasi.
Selain itu, pemerintah juga tengah mempertimbangkan insentif untuk investasi. "Insentif yang dibicarakan itu adalah insentif untuk investasi, misalnya tax holiday. Dengan infrastruktur lebih baik juga insentif," ucap dia.

 
Rupiah bergerak lebih tenang hari ini, Rabu (17/12/2014). Mengutip Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini yang diumumkan Bank Indonesia pukul 11:00, rupiah diperdagangkan di level Rp 12.720 per dollar Amerika Serikat atau menguat ketimbang 1,39 persen ketimbang posisi Jisdor kemarin di Rp 12.900 per dollar AS.
 
Bank Indonesia kemarin mengatakan telah mengintervensi pasar valuta dengan cara buyback surat berharga negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com