“Insya Allah (kami) kritis terus. Kritis itu tidak berarti kami berkelahi sama Pertamina terus kan?” kata Faisal, dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu (17/12/2014). Dia mengatakan, tim ini akan terus berupaya menemukan akar permasalahan dan penghambat solusinya.
Faisal mengatakan, dalam pertemuannya dengan Pertamina dan Pertamina Energy Trading Limited (Petral) pada Rabu siang, data-data yang dipaparkan perusahaan tersebut sangat membantu kerja timnya.
Pertemuan tersebut berlangsung cukup lama, yakni sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB. Menurut Faisal, sejumlah pertanyaan yang diajukan ke Pertamina dan Petral mencakup proses pengadaan minyak mentah, kondisi kilang Pertamina, dan peran Petral.
Namun, Faisal menegaskan, masih ada beberapa pertanyaan yang belum terjawab karena keterbatasan otoritas Pertamina, pun tim anti-mafia migas. “Misalnya terkait dengan persoalan aturan. Ada aturan dari Ditjen Migas terkait spek. Nanti kami sama-sama setelah ini duduk dengan Ditjen Migas, Pertamina," kata dia.
Rencana pertemuan itu, lanjut Faisal, bertujuan membenahi spesifikasi soal bahan bakar minyak ini. "Reform spek atau upgrade spek minyak bagi kebaikan masyarakat. Masa kita punya kesempatan dapat spek bagus tapi malah dapat yang di bawahnya?” sebut dia.
Oleh karenanya, meski mengaku mendapat banyak masukan untuk menyusun rekomendasi, Faisal dan tim menegaskan belum ada kesimpulan yang bisa diambil dari pertemuan lima jam pada Rabu siang.
Duduk berdampingan dengan Faisal, VP Corporate Communication Ali Mundakir mengatakan, pertemuan pada siang itu merupakan langkah baik untuk menciptakan iklim tata kelola industri migas yang baik.
“Prinsipnya Pertamina sangat mendukung data yang dibutuhkan tim. Termasuk jika ada hal yang ingin didalami atau dilihat langsung oleh tim reformasi," janji Ali. "Saya pikir iklim ini sangat bagus. Kami senang semoga data yang kami sampaikan berguna bagi tim, khususnya untuk menjalankan tugasnya, membangun tata kelola migas yang lebih baik untuk Indonesia.”
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.