“Dalam konferensi pers minggu lalu saya bicara, kita menangkap sinyal di satelit dari 22 kapal Tiongkok. Bukan menangkap kapalnya. Tapi, menangkap 22 kapal Tiongkok di satelit kita beroperasi di laut Arafuru,” kata Susi, Kamis (18/12/2014).
Lebih lanjut dia bilang, yang akhirnya ditangkap TNI AL hanya sembilan kapal. Malah, kata dia, satu kapal ditinggal di Merauke karena mogok. “Jadi, yang diseret ke Maluku, Ambon hanya delapan kapal,” jelas Susi.
Susi mengatakan TNI AL yang lebih bisa menjawab dengan jelas mengapa dari 22 kapal yang terpantau satelit, hanya sembilan yang berhasil ditangkap. “Kita hanya meminta kepada Kepala Staf Angkatan Laut bahwa ada kapal di sana,” imbuh mantan CEO Susi Air itu.
Meski tidak tahu pasti alasan dari TNI AL, namun Susi berdasarkan informasi dari Gubernur Maluku Utara mengatakan kadang-kadang kapal juga bermain cerdik. “Gubernur tadi menjelaskan di Morotai ada 100 kapal nangkap. Ketika ada kapal patroli, yang 10 nyegat, yang 90 kapal lari. Itu hal yang wajar. Kan kita juga patrolinya tidak 100 kapal, apa yang bisa dilakukan?,” kata Susi.
Seluruh kapal tertangkap berukuran besar di atas 200 gross tone. Kapal-kapal tersebut yakni KIA Century 4, KIA Century 7, KII Sino 36, KII Sino 26, KM Sino 15, KM Sino 33, KM Sino 35, dan KII Sino 27. KII Sino 36 dan KII Sino 26 sesuai surat DJPT No.B6964/DJPT/PI.440.D4/X/2014 tanggal 30 Oktober 2014, SIPI KII tersebut dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. Seluruh kapal dibawa ke Lant IX Ambon kecuali kapal KM Sino 33 dikawal ke Merauke karena rusak mesin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.