Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahmad Fajar Jadi Bos Baru Bank Mutiara

Kompas.com - 30/12/2014, 14:40 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Mutiara, Selasa (30/12/2014) menetapkan jajaran komisaris dan direksi baru Bank Mutiara. Ahmad Fajar yang sebelumnya pernah bekerja di Bank Mandiri selama 25 tahun duduk sebagai Direktur Utama.

Sementara itu, Nobiru Adachi yang merupakan Executive Director J Trust duduk sebagai Komisaris Utama Bank Mutiara.

"Keputusan penting RUPS menetapkan pengurus baru Bank Mutiara. Tadinya susunan direksi sementara, sekarang sudah dilengkapi. Dan yang kurang adalah susunan komisaris," ucap Ahmad, dalam paparan publik, Jakarta.

Adapun jajaran direksi di samping Ahmad yaitu Felix Istyono Hartadi Tiono, dan Laksmi Mustikaningrat. Dua direktur baru yang merupakan orang Jepang yakni Yoshio Hirako, dan Eihito Tamura.

Sebelumnya direksi sementara terdiri dari tiga orang, Ahmad, Felix, dan Laksmi. Ahmad memaparkan, Hirako adalah seorang ahli perbankan di bidang operasi dan risk management. Ke depan, Hirako akan didaulat sebagai Direktur Risk Management.

Adapun, Eihito adalah seorang ahli perbankan di bidang IT. Ini akan sangat bermanfaat sebab Bank Mutiara ingin meningkatkan transaksi cash-less, sehingga tidak bergantung pada deposito.

"Bulan Februari-Maret kita akan adakan RUPS Luar Biasa. Ini dalam rangka melengkapi jumlah komisaris," kata dia.

Ahmad menambahkan, komisaris utama Bank Mutiara saat ini adalah Nobiru Adachi. Sedangkan Wakil Komisaris Utama (Independen) adalah Sigid Moerkardjono. Sebelumnya Sigid adalah Komisaris Utama Bank Mutiara.

Setelah diambil alih J Trust, porsi kepemilikan saham Bank Mutiara saat ini adalah 99 persen milik J Trust, dan 1 persen milik Lembaga Penjamin Simpanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com