“Pertamina diberi waktu selama dua tahun supaya RON88 bisa ditinggalkan diubah ke RON92,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, Rabu (31/12/2014).
Hal tersebut disampaikan Sudirman merespon rekomendasi dari Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (Migas). Tim yang dikomandoi Faisal Basri itu, sebelumnya telah memberikan rekomendasi agar kilang-kilang Pertamina memproduksi pertamax. (baca: Tim Rekomendasikan Kilang Pertamina Produksi Pertamax)
“Soal rekomendasi tim, mengalihkan RON88 ke RON92, sudah dibicarakan ke direksi Pertamina. Pengalihan ini membuat mutu BBM lebih baik. Pertamina sudah sepakat,” ucap Sudirman.
Sudirman menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan pengalihan ini. Implementasi transisinya akan dilihat. “Semoga dalam dua tahun, Pertamina sudah bisa memenuhi,” harap Sudirman.
Sebagai informasi, saat ini Pertamina mengelola enam kilang, yakni Dumai dengan kapasitas 170 MBSD (million barel steam per day), Plaju (118 MBSD), Balongan (125 MBSD), Cilacap (348 MBSD), Kasim (10 MBSD), serta Balikpapan (260 MBSD).
Dari sekian kilang yang beroperasi, hanya kilang Balongan saja yang bisa memproduksi pertamax. Pertamina pun telah menyusun Refining Development Master Plan (RDMP). Pada 2025, diharapkan kapasitas produksi kilang meningkat menjadi1,68 juta barel per hari (bph), dari kondisi saat ini sebesar 820.000 bph.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.