Pada awal perdagangan di pasar spot pagi ini, data Bloomberg pukul 08.25 WIBmenunjukkan, mata uang Garuda ini terpuruk pada Rp 12.718 per dollar AS, melemah 0,56 persen dibanding penutupan kemarin pada 12.647.
Indeks dollar AS kembali menguat ke 91,72 hingga dini hari tadi sejalan dengan turun tajamnya harga minyak Brent ke 51 dollar AS per barrel. Ketidakpastian yang bersumber dari Yunani masih bertahan dan diperkirakan masih akan ada sampai pemilu di 25 Januari 2015. Notulensi FOMC meeting ditunggu dini hari nanti.
Menurut Riset Samuel Sekuritas Indonesia, kesimpulan yang pesimistis dari The Fed berpeluang mengurangi tekanan pelemahan dollar AS. Angka inflasi Zona Euro serta ADP Employment AS juga akan diumumkan hari ini.
Kekhawatiran perlambatan global dan harapan keluarnya Yunani dari Zona Euro terus menekan harga minyak Brent yang juga pada akhirnya mendorong pelemahan rupiah. Akan tetapi terlihat tidak semua mata uang di Asia melemah terhadap dollar AS hingga Selasa (6/1/2015) sore.
Derajat pelemahan rupiah juga lebih landai dari sebelumnya di mana rupiah pun sempat menguat di pembukaan. Hari ini rupiah diperkirakan masih akan tertekan oleh penguatan dollar AS di pasar global.
Sementara kurs tengah Bank Indonesia (Jisdor) Selasa (6/1/2015) berada pada 12.658.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.