Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ringgit Jatuh ke Level Terendah Enam Tahun

Kompas.com - 08/01/2015, 11:01 WIB

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Ringgit Malaysia jatuh ke tingkat terendah selama enam tahun pada perdagangan Rabu (7/1/2015) ditutup pada 3,58 terhadap dollar AS.

Kepala Pakar Ekonomi Bank Islam Malaysia Bhd, Mohd Afzanizam Abdul Rashid seperti dikutip media terbitan Kuala Lumpur, Kamis (8/1/2015) mengatakan, beberapa faktor menjadi penyebab jatuhnya nilai ringgit, diantaranya perkiraan bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga.

"Kita telah melihat bank sentral AS mengurangi program pembelian aset keuangan atau pelonggaran kuantitatif pada Januari tahun lalu. Usaha itu telah berhasil memulihkan keadaan ekonomi AS," katanya.

"Ini ditambah lagi dengan kebimbangan terhadap ekonomi di kawasan Euro yang menyebabkan permintaan tinggi terhadap mata uang dolar AS. Selain itu juga didorong oleh faktor jatuhnya harga minyak dunia akibat berlebihnya penawaran di pasar minyak mentah global," kata Mohd. Afzanizam.

Namun, menurut dia, anjloknya ringgit tersebut memberikan dampak positif bagi investasi di luar negeri. "Jika kita menerima pemasukan dalam mata uang asing yang rata-ratanya lebih tinggi dibanding ringgit, ini akan memberi nilai pemasukan yang lebih tinggi," katanya.

Hal sama dikemukakan pengamat ekonomi Universitas Teknologi Mara, Baayah Baba yang mengatakan kemerosotan nilai ringgit memberi pertanda positif bagi sektor ekspor dan pariwisata.

"Produk dalam negeri yang berada di pasar internasional akan menjadi murah, seterusnya memberi dampak kepada peningkatan nilai ekspor negara sekaligus mendorong wisatawan asing untuk berbelanja di Malaysia," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com