Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keselamatan Penerbangan Itu Mahal?

Kompas.com - 08/01/2015, 18:17 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Keputusan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk menetapkan tarif batas bawah sekurang-kurangnya 40 persen dari tarif batas dilandasi penjagaan terhadap aspek keselamatan (safety), di samping nilai tukar rupiah yang melemah.

Lantas, yang menjadi pertanyaan tidak adakah penerbangan murah yang menjaga keamanan? Mengapa Kemenhub lebih memilih menaikkan tarif batas bawah, daripada meningkatkan pengawasan atas keselamatan penerbangan?

Direktur Angkutan Udara, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Mohamad Alwi menegaskan, aspek keselamatan dalam transportasi apalagi penerbangan adalah yang utama. “Safety itu tidak bisa ditawar-tawar lagi,” kata dia, di Jakarta, Kamis (8/1/2015).

Pemerintah, lanjut Alwi, menetapkan peraturan baru tersebut sebab harus ada keseimbangan biaya antara operasi dan yang didapat maskapai. “Antara biaya operasional, dan yang dikonsumsi seperti bahan bakar (fuel), training juga. Sehingga (akhirnya) tujuannya adalah safety,” jelas Alwi.

Dia juga memastikan bahwa pengawasan dalam transportasi udara dilakukan secara berlapis. Misalnya, pada sebuah pesawat, pengawasan dilakukan mulai dari level mekanik, inspektur, chief inspektur, bahkan sampai manajer. “Minimal tiga lapis,” kata dia.

Maskapai yang beroperasi serta regulator harus melakukan standar pengawasan sesuai dengan ketentuan Federal Aviation Administration (FAA). Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kemenhub, juga melakukan pengawasan sampai ke daerah-daerah.

“Tentunya konsep suatu pengawasan ini anytime, sama sepadan dengan yang lain. Inilah kira-kira Ditjen Perhubungan Udara menyiapkan pengawasan sampai daerah. Kita niru sistem global,” pungkas Alwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com