"Ini baru tahap pertama ya, nanti kalau sudah terbiasa pemda akan menentukan tarif bawah tarif atas, akan merilisi sistem tarif bawah tarif atas," ujar Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Kamis (8/1/2015).
Dia menjelaskan, dengan adanya tarif batas bawah dan atas maka tarif angkutan umum bisa fleksibel mengikuti harga BBM. "Jadi kalau harganya naik ya penggunaan tarif atas, kalau tarif turun akan menggunakan tarif bawah. Sehingga akan lebih fleksibel," kata dia.
Oleh karena itu, pemerintah pun akan mengimbau pemerintah daerah untuk menyiapkan skema tarif batas bawah dan atas bagi angkutan umum tersebut. "Itu yang akan kita himbau. Itu kan wilayahnya Pemda (Pemerintah Daerah). Kalau tarif BBM naik maka tarif bisa dinaikkan, BBM turun tarif juga bisa turun," ucap Sofyan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.