Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Keberuntungan dalam Meraih Sukses

Kompas.com - 09/01/2015, 08:00 WIB

                                     Oleh Ryan Filbert

KOMPAS.com - Seakan tidak ada habisnya bila kita berbincang dengan teman-teman sekolah maupun teman kuliah yang sudah lama tidak berjumpa. Mulai dari membicarakan gosip masa lalu, hingga kejadian lucu serta unik, dan juga tidak lupa membicarakan si siapa kini telah menjadi apa.

Setidaknya itulah pengalaman saya bila bertemu dengan teman-teman sekolah maupun kuliah. Ketika pembicaraan mengarah pada profesi dan pekerjaan seorang teman yang kita kenal secara umum, dan orang tersebut menjadi lebih maju dan sukses, setidaknya akrab saya mendengar pernyataan berikut, “Wah, si X itu hebat sekarang, hidupnya hoki tuh bisa seperti itu.”

Hoki dapat diasosiasikan dengan maksud keberuntungan. Yang dimaksud adalah, seseorang berhasil mendapatkan sesuatu secara tidak terduga, dan menjadi ‘lebih’ dari apa yang seharusnya diterimanya.

Namun di sisi lain, sering ada komentar-komentar yang bernada negatif terhadap kesuksesan seseorang, di antaranya "Jelas saja dia maju, bapaknya orang kaya." Atau seperti ini, "Jelas saja dia maju, tahu nggak, dia menggunakan jin atau pesugihan." Bahkan ada yang mengatakan : " Dia sukses tuh karena pandai ‘cari muka’ sama atasan."

Mari kita membahas yang negatif terlebih dahulu. Bagi saya, seperti apa pun kesuksesan seseorang, selalu ada saja pembahasan dari sudut negatif oleh orang lain. Hal ini lebih kejam daripada menyebut kesuksesan orang adalah murni karena keberuntungan, yang nantinya akan kita bahas di artikel ini.

Sesungguhnya, keberuntungan saja tidaklah cukup untuk membawa orang menaiki tangga kesuksesan dan kekayaan. Semua kesan negatif akibat kesuksesan orang lain sebenarnya menciptakan sebuah keyakinan di alam bawah sadar kita, bahwa untuk menjadi sukses, caranya adalah ya gitu! Ya gitu bagaimana? Ya gitu, harus punya bapak orang kaya, harus pakai pesugihan, dan ya harus cari muka sama atasan.

Sejatinya, semua orang ingin menjadi sukses. Namun mari kita eliminasi kata-kata sinis yang kadang menjadi tidak logis dalam mengomentari kesuksesan orang lain.

Baiklah, bagaimana dengan peran keberuntungan sendiri dalam kesuksesan? Apakah setiap orang mendapat keberuntungan? Dan betapa asyiknya bila kita menjadi orang yang beruntung.

Di dunia ini, rupanya cukup banyak orang-orang beruntung. Mari kita melihat beberapa contoh orang-orang beruntung yang ada di dunia.

Evelyn Adams
Mungkin nama ini masuk ke dalam daftar orang paling beruntung di dunia, karena bukan hanya beruntung memenangkan lotere satu kali, tapi dia berhasil memenangkan lotere dua kali dalam hidupnya! Kemenangan lotere Evelyn Adams adalah pada tahun 1985 dan 1986, sebesar 5,4 juta dollar AS di New Jersey.

Apa kabar Evelyn Adams setelah memenangkan lotere tersebut? Uangnya habis di mesin jackpot kasino Atlantic City, dan sekarang, dia tinggal di sebuah trailer park (rumah yang berbentuk kendaraan).

John McGuiness
John merupakan pemenang lotere sebesar 10 juta poundsterling di Inggris. Bagaimana menurut Anda, hoki atau keberuntungannya cukup besar bukan? Namun keberuntungan John tidak bertahan lama. Selang beberapa waktu, uang John habis karena berfoya-foya. Ia membeli aneka barang yang tidak jelas dan juga terlilit utang sebesar 2,1 juta poundsterlling pada Bank Skotlandia.

Sering kali, kita berpikir bahwa keberuntungan adalah kunci utama seseorang dalam mencapai kesuksesan atau kekayaan. Namun rupanya, keberuntungan tidak akan bertahan lama bila seseorang tidak siap untuk menerimanya.

Bila mungkin hari ini Anda berpikir bahwa Anda tidak beruntung, mungkin hal itu bisa saja benar. Namun saya sendiri berpendapat bahwa sebenarnya, setiap dari kita pasti akan mendapat setidaknya sekali momentum atau kesempatan yang di kemudian hari bisa dikatakan sebagai sebuah keberuntungan, yang dapat kita manfaatkan sebagai batu lompatan untuk berhasil dan sukses.

Kerja keras dan berusaha maksimal adalah bagian dari kewajiban kita masing-masing. Di sisi lain, kesempatan dan keberuntungan adalah bagian Tuhan. Persiapkanlah diri kita sebaik mungkin untuk hari di mana kesempatan itu datang, agar kita tidak menyesal di kemudian hari.

Salam investasi untuk Indonesia.

ryan filbert Ryan Filbert

Ryan Filbert
merupakan praktisi dan inspirator investasi Indonesia. Berusia 28 tahun, Ryan memulai petualangan dalam investasi dan keuangan semenjak usia 18 tahun. Aneka instrumen dan produk investasi dijalani dan dipraktikkan, mulai dari deposito, obligasi, reksadana, saham, options, ETF, CFD, forex, bisnis, hingga properti. Semenjak 2012, Ryan mulai menuliskan perjalanan dan pengetahuan praktisnya. Buku-buku yang telah ditulis antara lain: Investasi Saham ala Swing Trader Dunia, Menjadi Kaya dan Terencana dengan Reksa Dana, Negative Investment: Kiat Menghindari Kejahatan dalam Dunia Investasi, dan Hidden Profit from The Stock Market. Ryan juga baru saja menerbitkan dua seri buku baru yang berjudul Bandarmology dan Investasi pada property Rich Investor from Growing Investment. Setiap bulannya, Ryan Filbert sering mengadakan seminar dan kelas edukasi di berbagai kota di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com