KOMPAS.com - Seakan tidak ada habisnya bila kita berbincang dengan teman-teman sekolah maupun teman kuliah yang sudah lama tidak berjumpa. Mulai dari membicarakan gosip masa lalu, hingga kejadian lucu serta unik, dan juga tidak lupa membicarakan si siapa kini telah menjadi apa.
Setidaknya itulah pengalaman saya bila bertemu dengan teman-teman sekolah maupun kuliah. Ketika pembicaraan mengarah pada profesi dan pekerjaan seorang teman yang kita kenal secara umum, dan orang tersebut menjadi lebih maju dan sukses, setidaknya akrab saya mendengar pernyataan berikut, “Wah, si X itu hebat sekarang, hidupnya hoki tuh bisa seperti itu.”
Hoki dapat diasosiasikan dengan maksud keberuntungan. Yang dimaksud adalah, seseorang berhasil mendapatkan sesuatu secara tidak terduga, dan menjadi ‘lebih’ dari apa yang seharusnya diterimanya.
Namun di sisi lain, sering ada komentar-komentar yang bernada negatif terhadap kesuksesan seseorang, di antaranya "Jelas saja dia maju, bapaknya orang kaya." Atau seperti ini, "Jelas saja dia maju, tahu nggak, dia menggunakan jin atau pesugihan." Bahkan ada yang mengatakan : " Dia sukses tuh karena pandai ‘cari muka’ sama atasan."
Mari kita membahas yang negatif terlebih dahulu. Bagi saya, seperti apa pun kesuksesan seseorang, selalu ada saja pembahasan dari sudut negatif oleh orang lain. Hal ini lebih kejam daripada menyebut kesuksesan orang adalah murni karena keberuntungan, yang nantinya akan kita bahas di artikel ini.
Sesungguhnya, keberuntungan saja tidaklah cukup untuk membawa orang menaiki tangga kesuksesan dan kekayaan. Semua kesan negatif akibat kesuksesan orang lain sebenarnya menciptakan sebuah keyakinan di alam bawah sadar kita, bahwa untuk menjadi sukses, caranya adalah ya gitu! Ya gitu bagaimana? Ya gitu, harus punya bapak orang kaya, harus pakai pesugihan, dan ya harus cari muka sama atasan.
Sejatinya, semua orang ingin menjadi sukses. Namun mari kita eliminasi kata-kata sinis yang kadang menjadi tidak logis dalam mengomentari kesuksesan orang lain.
Baiklah, bagaimana dengan peran keberuntungan sendiri dalam kesuksesan? Apakah setiap orang mendapat keberuntungan? Dan betapa asyiknya bila kita menjadi orang yang beruntung.
Di dunia ini, rupanya cukup banyak orang-orang beruntung. Mari kita melihat beberapa contoh orang-orang beruntung yang ada di dunia.
Evelyn Adams
Mungkin nama ini masuk ke dalam daftar orang paling beruntung di dunia, karena bukan hanya beruntung memenangkan lotere satu kali, tapi dia berhasil memenangkan lotere dua kali dalam hidupnya! Kemenangan lotere Evelyn Adams adalah pada tahun 1985 dan 1986, sebesar 5,4 juta dollar AS di New Jersey.
Apa kabar Evelyn Adams setelah memenangkan lotere tersebut? Uangnya habis di mesin jackpot kasino Atlantic City, dan sekarang, dia tinggal di sebuah trailer park (rumah yang berbentuk kendaraan).
John McGuiness
John merupakan pemenang lotere sebesar 10 juta poundsterling di Inggris. Bagaimana menurut Anda, hoki atau keberuntungannya cukup besar bukan? Namun keberuntungan John tidak bertahan lama. Selang beberapa waktu, uang John habis karena berfoya-foya. Ia membeli aneka barang yang tidak jelas dan juga terlilit utang sebesar 2,1 juta poundsterlling pada Bank Skotlandia.
Sering kali, kita berpikir bahwa keberuntungan adalah kunci utama seseorang dalam mencapai kesuksesan atau kekayaan. Namun rupanya, keberuntungan tidak akan bertahan lama bila seseorang tidak siap untuk menerimanya.
Bila mungkin hari ini Anda berpikir bahwa Anda tidak beruntung, mungkin hal itu bisa saja benar. Namun saya sendiri berpendapat bahwa sebenarnya, setiap dari kita pasti akan mendapat setidaknya sekali momentum atau kesempatan yang di kemudian hari bisa dikatakan sebagai sebuah keberuntungan, yang dapat kita manfaatkan sebagai batu lompatan untuk berhasil dan sukses.
Kerja keras dan berusaha maksimal adalah bagian dari kewajiban kita masing-masing. Di sisi lain, kesempatan dan keberuntungan adalah bagian Tuhan. Persiapkanlah diri kita sebaik mungkin untuk hari di mana kesempatan itu datang, agar kita tidak menyesal di kemudian hari.
Salam investasi untuk Indonesia.