JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor industri baja nasional saat ini masih tertekan lantaran kebutuhan baja nasional masih tergantung dengan pasokan baja impor.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, pemerintah akan berupaya mengurai tersumbatnya sektor baja nasional. Salah satu yang diupayakan yaitu mempermudah investor untuk mau menanamkan dananya di sektor baja.
"Langkah BKPM mengurai sumbatan investasi sektor baja diharapkan dapat menekan angka impor baja, karena banyak rencana investasi yang masih terhambat," ujar Franky dalam keterangan persnya, Jakarta, Selasa (13/1/2015).
Menurut Franky, BKPM akan melakukan pengecekan dan fasilitasi rencana investasi yang masuk dalam pipeline dan bersinergi dengan kalangan investor baja untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif. Salah satu yang menjadi perhatian dia yaitu isu kenaikan tarif dasar listrik yang sering dikeluhkan pengusaha.
Berdasarkan data Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) tahun 2013, dari total kebutuhan baja 12,69 juta ton pada tahun 2013, 8,19 juta ton di antaranya berasal dari impor dengan nilai sebesar 14,9 Miliar dollar AS.
BKPM juga mencatat realisasi investasi sektor baja selama 2010-kuartal 3 2014 menyerap tenaga kerja 148.851 ribu orang. Sebanyak 58 persen di antaranya diserap oleh Penanaman Modal Asing (PMA).
Sementara dari sisi lokasi investasi, masih terpusat di Jawa sebanyak 96 persen proyek baik PMA dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.