Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KKP Gagalkan Ekspor Kura-kura Moncong Babi

Kompas.com - 19/01/2015, 22:08 WIB
Stefanno Reinard Sulaiman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Baru-baru ini Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan atau BKIPM dan KKP menggagalkan usaha pengiriman Kura-kura Moncong Babi dan Lobster Bertelur.

Penangkapan dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (17/1/2015) sebagai tindak lanjut disahkannya Peraturan Menteri No. 1 tahun 2015 mengenai penangkapan lobster, kepiting dan rajungan.

“Kami, melalui Unit Pelaksana Teknis Balai Besar KIPM Jakarta I berhasil menggagalkan usaha pengeluaran ekspor Kura-kura Moncong Babi yang merupakan spesies dilindungi,” kata Narmoko Prasmadji selaku Kepala BKIPM di kantornya, Jakarta, Senin (19/1/2015).

Pengiriman tersebut terendus pada tanggal 16 Januari saat melakukan pemeriksaan terhadap pengiriman lobster dan kepiting yang akan dikirim ke Hongkong. Ditemukan lobster bertelur sebanyak 3 ekor dan lobster kecil (di bawah 8 cm) sebanyak 140 ekor.

Esoknya, BKIPM menemukan 2.350 ekor (10 box) kura-kura Moncong Babi yang disisipkan di antara 49 box Kepiting Bakau, dengan tujuan Shanghai.

Berdasarkan data yang dihimpun Kompas.com, Kura-kura Moncong Babi harganya Rp. 200.000 ekor, maka dengan penangkapan sebanyak 2.350 ekor maka total yang diselamatkan sebesar Rp 470 juta.

Selain di Jakarta, penangkapan juga terjadi di Bali dan Surabaya dari tanggal 14-16 Januari 2015. Dalam tiga hari itu BKIPM mendapatkan kepiting bertelur sebanyak 756 ekor dan lobster bertelur sebanyak 244 ekor dan 12 box tanpa penjelasan berapa ekor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com