“Target 2015 untuk waralaba, dimana sekarang ada 12.000 pelaku, dengan 23.000 gerai, bisa tumbuh 15-20 persen,” kata Fetnayeti, Rabu (21/1/2015).
Dirinya optimistis Indonesia bisa melakukan ekspor bisnis waralaba dibandingkan ekspor produk. Hal ini melihat adanya minat yang besar datang dari investor-investor timur tengah. Hal ini senada dengan jumlah omzet yang besar dari bisnis waralaba tahun 2014 berdasarkan data Asosiasi Franchise Indonesia (AFI).
“Berdasarkan data AFI, pada tahun 2014 omzet bisnis waralaba mencapai Rp. 127 triliun,” jelas Fetnayeti.
Menurut Fetnayeti, dalam memajukan bisnis waralaba lokal, Kementerian Perdagangan melakukan pendampingan selama 3 tahun terakhir kepada 384 UKM. Pendampingan tersebut dilakukan salah satunya dengan cara mengikutkan UKM-UKM dalam pameran-pameran di dalam negeri dan luar negeri.
Untuk tahun ini, Kemendag mendampingi kurang lebih 180 UKM dengan menambahkan sejumlah materi untuk mempersiapkan bisnis tersebut menjadi bisnis waralaba. “Rata-rata ada 180an yang kita dampingi, tahun ini rencananya kita masukkan materi dari segi legal dan manajemen keuangan. Jadi ketika mereka mendapat masalah dari hukum, mereka sadar dan paham bahwa mereka punya dasar hukum,” kata Fetnayeti.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.