Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Ragukan Komitmen Freeport

Kompas.com - 22/01/2015, 23:04 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah belum yakin dengan komitmen yang ditunjukkan PT Freeport Indonesia (PT FI) untuk membangun fasilitas pemurnian bijih mineral (smelter), dengan menunjukkan nota kesepahaman dengan PT Petrokimia Gresik, Jawa Timur.

Menurut Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), R Sukhyar, nota kesepahaman yang ditandatangani antara pihak Freeport dengan PT Petrokimia Gresik, Kamis siang, tidak menunjukkan komitmen Freeport. (Baca: Freeport Teken Kerja Sama Penggunaan Lahan dengan Petrokimia Gresik)

“MoU itu tidak binding (mengikat) diantara ketiga pihak tadi,” kata Sukhyar kepada wartawan, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (22/1/2015).

Sore ini Sukhyar menerima direksi dari Freeport guna membahas progress pembangunan smelter. Dalam pertemuan tersebut, Sukhyar mengatakan, pemerintah tidak melihat perkembangan signifikan.

“Draf MoU itu sudah ditunjukkan pada pemerintah, kemarin. Kita pelajari, dan kita nilai belum kuat. Maka kita omongkan sekarang, tolong diperkuat. Kasih pesan yang kencang ke pemerintah bahwa lokasinya di situ lho,” ujar dia.

Namun, dari pertemuan tadi nampaknya Freeport juga belum menentukan jelas titik koordinat dibangunnya smelter. Lebih dari itu, Sukhyar juga meminta kejelasan dari Freeport soal kepemilikan lahan smelter apakah dengan sewa (leasing), atau jual-beli.

“Kan sudah dia petakan, akan di sebelahnya Smelting Gresik, dan di sebelah Petrokimia Gresik. Kalau benar itu, tunjukkan pada pemerintah bahwa itu lokasinya. Kan (sekarang) enggak ada. Gimana?” kata Sukhyar.

Atas dasar itu, Sukhyar memastikan akan meminta pihak Petrokimia Gresik dan Smelting Gresik menghadap Kementerian ESDM dan melakukan pembahasan dengan pihak Freeport, Jumat (23/1/2015) pukul 09.00 wib.

“Kami akan minta mereka menyuguhkan kepada pemerintah lokasi yang pasti. Bukan ngomong Gresik, Gresik kan kota. Kemudian, kita bicara merevisi amandemen, apa konten yang akan dibahas pada saat nanti diperpanjang,” ucap Sukhyar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com