Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditjen Pajak Tangkap 27 Pelaku Tindak Pidana Perpajakan Selama 2014

Kompas.com - 28/01/2015, 22:00 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sepanjang 2014, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan telah melakukan penangkapan terhadap 27 orang tersangka pelaku tindak pidana di bidang perpajakan.

"Pada tanggal 27 Januari 2015, PPNS DJP telah menyerahkan tanggung jawab tersangka dan barang bukti kepada Kejaksaan atas dua orang pegawai DPJ yang terlibat dalam jaringan Penerbit Faktur Pajak Fiktif untuk dilakukan penuntutan," kata Direktur Intelijen dan Penyidikan, Yuli Kristiyono, Jakarta, Rabu (28/1/2015).

Yuli menuturkan, penangkapan dua pegawai pajak itu menunjukkan penegakan hukum yang komprehensif pada DJP. "Hal tersebut memberikan bukti penegakan hukum di bidang perpajakan konsisten dan tidak pandang bulu," lanjut dia.

Kedua orang pegawai DJP yang ditangkap tersebut, lanjut Yuli, terlibat dalam jaringan kelompok PW alias WW. Saat ini, empat orang pelaku dalam jaringan tersebut sedang menjalani persidangan.

"Kerugian negara akibat perbuatan kelompok tersebut adalah sebesar Rp 5,5 miliar," imbuh Yuli.

Lebih lanjut dia bilang, dari penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan yang dilakukan oleh PPNS DJP, pada tahun 2014 terdapat 15 kasus yang telah selesai disidangkan oleh Pengadilan Negeri, dan semua terdakwa dinyatakan terbukti bersalah berdasarkan putusan Pengadilan Negeri.

Nilai kerugian negara atas kasus yang sudah divonis tersebut adalah Rp 383 miliar, dengan hasil putusan denda pidana sebesar Rp 582,5 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com