"Kalau Bank DKI bisa menguasai saham di provinsi lain, ya berarti kan kita bisa punya kantor cabang juga di sana," kata Basuki, dalam sambutannya di Rapat Pimpinan (Rapim) Bank DKI, Sabtu (31/1/2015).
Dengan akuisisi, lanjut dia, Bank DKI tidak perlu mengeluarkan banyak anggaran untuk membangun kantor di sebuah provinsi. Kendati demikian, ia juga tidak mempermasalahkan apabila Bank DKI lebih memilih membuka kantor cabang di provinsi lain daripada akuisisi saham bank daerah.
Hanya saja, ia mengingatkan direksi Bank DKI untuk mengetahui kondisi keuangan yang mereka miliki. "Baik enggak kalau bank daerah buka banyak kantor cabang di Indonesia? Baik, kalau mampu. Pilih saja tujuh kota besar dulu buat pembukaan cabang baru," katanya.
Sementara itu Direktur Utama (Dirut) Bank DKI Eko Budiwiyono menjelaskan, pihaknya berencana mengakuisisi saham Bank NTT dan Lampung. Saat ini, Bank DKI memiliki modal dasar sebesar Rp 4,25 triliun.
Pihaknya masih membutuhkan Rp 750 miliar untuk naik tingkat ke Bank Umum Kategori Usaha (BUKU) 3. Pada APBD 2015, DKI menggelontorkan Rp 500 miliar untuk suntik modal Bank DKI.
Sekedar informasi, berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti, bank dengan status BUKU 2 (modal dasar kurang dari Rp 5 triliun) diizinkan melakukan penyertaan sebesar 15 persen pada lembaga keuangan di dalam negeri.
Sementara itu bank yang sudah memasuki kategori BUKU 3 (modal dasar Rp 5 hingga kurang dari 30 triliun) dapat membeli saham sebesar 25 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.