Kerjasama itu dilakukan untuk menghindari risiko melonjaknya biaya operasional akibat fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo mengatakan BNI saat ini menjadi satu-satunya bank pemerintah yang dapat memberikan solusi keuangan yang komprehensif untuk nasabahnya, terutama untuk solusi lindung nilai.
Dalam kesepakatan kali ini, Garuda Indonesia melakukan lindung nilai dengan menggunakan instrumen cross currency swap (CCS) senilai Rp 250 miliar dalam jangka waktu 3,5 tahun dan akan berakhir pada tanggal 5 Juli 2018 sesuai dengan berakhirnya obligasi rupiah Garuda Indonesia.
“Kerja sama ini juga merupakan bentuk komitmen BNI mendukung program ketentuan yang diterbitkan oleh Pemerintah dalam menyinergikan BUMN,” ujar Gatot.
Transaksi lindung nilai dibutuhkan di tengah kondisi perekonomian global saat ini yang masih berisiko karena kemungkinan pengetatan likuiditas global dan harga komoditas barang SDA yang rendah.
Kondisi perekonomian tersebut tentunya bakal mengurangi kemampuan membayar kembali oleh negara-negara emerging market (EM), sementara itu di dalam negeri muncul risiko peningkatan Debt Serve Ratio (DSR), Gross External Financing dan Debt/ GDP yang dapat menimbulkan risiko mata uang, risiko likuiditas, dan risiko overleverage.
Bank Indonesia sebelumnya telah menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 16/21/PBI/2014 dan SEBI 16/24/DKEM tentang Penerapan Prinsip Kehati-hatian dalam Pengelolaan Utang Luar Negeri Korporasi Non Bank, di mana Korporasi Non Bank harus memenuhi tiga pokok pengaturan yaitu Rasio Lindung Nilai, Rasio Likuiditas dan Peringkat Utang.
Direktur Tresuri & FI BNI Suwoko Singoastro menambahkan dalam rangka mendukung langkah BI dan pemerintah, BNI telah membangun infrastruktur dan tim yang siap untuk melakukan transaksi lindung nilai dengan BUMN untuk menghindari atau mengurangi risiko melonjaknya biaya operasional karena fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.