Aturan ini bakal berlaku efektif mulai 15 Februari nanti. "Gambarannya Bandara Soekarno-Hatta kan semrawut, nah, ini dilakukan untuk mengurangi kesemrawutan itu," kata Julius Adravida Barata, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, kepada Kontan, Senin (2/2/2015).
Dengan aturan ini, diharapkan nantinya orang yang menuju ke bandara hanya orang yang sudah mempunyai tiket. Jadi, ketika yang bersangkutan sampai ke bandara, ia hanya menunjukkan kode booking untuk mengambil boarding pass saja. Barata mengatakan, selain untuk mengurangi kesemrawutan, aturan baru ini juga diharapkan bisa untuk mengurangi jumlah calo yang ada.
Sementara itu, terkait banyaknya orang yang membutuhkan tiket mendadak, hal ini masih bisa disiasati dengan menggunakan kecanggihan teknologi. "Sekarang kan bisa pakai e-banking. Memanfaatkan IT kan juga bisa," imbuhnya.
Tak hanya menghapus ruangan penjualan tiket, dalam aturan tersebut, Menteri Jonan juga meminta agar dilakukan pelarangan penggunaan taksi yang tidak terdaftar atau taksi gelap di bandara. Kemenhub juga memberlakukan larangan merokok di area sisi udara.
Baca juga: Jonan: Kemenhub Bakal Ambil Alih Pengelolaan Jembatan Timbang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.