Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geser Jack Ma, Li Hejun Jadi Orang Terkaya di China

Kompas.com - 04/02/2015, 13:39 WIB


BEIJING, KOMPAS.com -
Pendiri Alibaba, Jack Ma, tak lagi menduduki posisi sebagai posisi terkaya di China. Menurut Hurun's 2015 Global Rich List, saat ini posisi tersebut dihuni oleh 'raja energi baru" Li Hejun.

Li, yang merupakan pimpinan perusahaan energi terbesar China Hanergy Holdings, tercatat memiliki kekayaan yang nilainya mencapai 26 miliar dollar AS. Pada tahun lalu, dia menduduki posisi ketiga.

Kekayaan Li membengkak seiring melonjaknya harga saham anak usaha Hanergy Holdings' yang berbasis di Hong Kong, yakni Hanergy Thin Film Power Group.

Pada tahun 2014, harga saham perusahaan ini reli hingga mencapai 255 persen! Namun, perusahaan tersebut baru-baru ini tengah di bawah pengawasan atas dugaan praktek akuntansi tak konvensional.

"Li Hejun menjadi orang ke-12 China yang menduduki posisi teratas dalam 16 tahun terakhir. Hal ini menandakan perekonomian China yang dinamis. Dalam periode yang sama, Bill Gates terus menduduki posisi teratas di AS," jelas Rupert Hoogewerf, Chairman and Chief Researcher Hurun report.

Sementara itu, Ma, terpeleset dua peringkat menjadi peringkat ketiga dengan nilai kekayaan 24,5 miliar dollar AS.

Di posisi kedua, tak berubah dari tahun lalu adalah Wang Jianlin yang merupakan konglomerat Dalian Wanda Group. Nilai kekayaannya mencapai 25 miliar dollar AS.

Miliarder global

Secara global, Bill Gates masih menduduki posisi pertama sebagai pria terkaya dunia dengan nilai kekayaan 85 miliar dollar AS. Posisi kedua dan ketiga dihuni oleh Carlos Slim dan Warren Buffet.

Hurun's Global Rich List merupakan rangking dari miliarder dunia. Pada edisi 2015, 2.089 miliarder dari 68 negara dirangking. Jumlah tersebut bertambah sebanyak 222 ketimbang tahun lalu. (Barratut Taqiyyah)

baca juga: Ini Daftar Orang Terkaya di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Whats New
Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Whats New
Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Whats New
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

Whats New
Pengusaha Belum Realisasikan Impor Bawang Putih, Mendag: Kita Akan Penalti

Pengusaha Belum Realisasikan Impor Bawang Putih, Mendag: Kita Akan Penalti

Whats New
Kemendag Resmi Keluarkan Bahan Bahan Baku Tepung Terigu dari Lartas

Kemendag Resmi Keluarkan Bahan Bahan Baku Tepung Terigu dari Lartas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com