Tahun 2015, program tersebut dikonsentrasikan di wilayah Kabupaten Bangli dan Tabanan. “Untuk tahun ini, kami akan kembangkan yang di Bangli khusus kain endek, dan Tabanan khusus usaha rebung. Dua wilayah ini akan terus kami akan kembangkan, setidaknya menjadi target yang harus sukses di tahun ini,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali, Dewa Nyoman Patra, Denpasar, Bali, Kamis(5/2/2015).
Untuk program OVOP, Bali menjadi percontohan oleh Kementrian Koperasi dan UKM RI sejak 2010. Sasaranya yang sudah mendapatkan bantuan adalah Koperasi Tani Mertanadi Kabupaten Badung, Koperasi Bahari Tunas Mandiri Kabupaten Bangli dan Koperasi Produsen Wanita Tunas Mandiri. Saat ini, koperasi ini sudah dinilai berkembang dengan pesat.
“Untuk program OVOP ini syaratnya produk harus turun temurun dan dikerjakan bersam-sama oleh masyarakat desa. Nah, ini yang kita fasilitasi mereka untuk mengembangkan produknya,” tambahnya.
Saat ini, Koperasi Tani Mertanadi memiliki pembimbing teknis dari Taiwan yaitu Mr. Su Tien Chi yang untuk membimbing para petani sayur mayur yang menjadi binaan program OVOP dari pemerintah pusat.
Para petani ini lebih banyak memproduksi hasil pertanian asparagus. Koperasi Tunas Mandiri memproduksi makanan dari olahan jeruk termasuk kulitnya, bahkan mengundang spesialis OVOP dari Taiwan. Sementara Koperasi Wanita Tunas Bambu lebih banyak budidaya bambu dan makanan ringan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.