Di pasar spot pagi ini, seperti dikutip dari data Bloomberg, mata uang Garuda ini dibuka melemah ke posisi Rp 12.676 per dollar AS dibanding penutupan pekan lalu pada 12.621.
Euro kembali kehilangan momentum penguatan pada perdagangan Jumat (6/2/2015) setelah perkembangan negosiasi antara pemerintahan baru Yunani dengan Troika belum berujung pada jalan keluar yang disepakati bersama.
Hal itu memicu penguatan dollar AS walaupun di saat yang bersamaan data penyerapan tenaga kerja AS memburuk dari bulan sebelumnya. Harga minyak brent juga kembali naik 3,66 persen ke 58,64 dollar AS per barrel. Sore nanti ditunggu data sentix investor confidence Zona Euro.
Rupiah yang sempat melemah pada pembukaan berhasil menguat pada penutupan Jumat lalu. Rupiah menguat di saat aksi jual meliputi SUN, di mana imbal hasil SUN 10 tahun naik hingga 7,156 persen.
Menurut Riset Samuel Sekuritas Indonesia, indeks dollar AS yang melemah beberapa saat sebelumnya serta cadangan devisa yang naik memberikan sentimen positif terhadap rupiah.
"Namun hari ini rupiah berpeluang melemah melihat tren kembalinya penguatan indeks dollar AS.," tulisnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.