Hal demikian disampaikan oleh Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati, dihubungi Kompas.com, Minggu (8/2/2015).
Menurut Enny, kalaupun ke depan kerja sama tersebut bakal dijadikan proyek mobnas, tentunya pemerintah harus mengikutsertakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “Mestinya adalah BUMN, diutamakan BUMN. Karena kalau bukan mobnas, terserah (mau privat). Tapi kalau kerja sama ini cikal akal mobnas, tentunya harus ada BUMN,” ucap Enny.
Lebih lanjut dia bilang, BUMN yang bisa digandeng adalah yang berhubungan dengan otomotif, atau industri hulunya seperti industri baja. Dalam hal ini, sambung Enny, PT Krakatau Steel juga bisa ikut masuk membuat komponen kendaraan bermotor yang diproduksi.
Menurut Enny, hal tersebut bisa membantu BUMN kembali pada core business-nya. Selain itu dia bilang, pemerintah juga bisa memanfaatkan pelarangan ekspor mineral mentah, sebab industri baja domestik akan lebih banyak menyerap.
Senada, Ketua Komisi VI DPR-RI Achmad Hafizs Tohir menegaskan, jika Indonesia ingin memiliki industri otomotif yang andal, maka negara harus hadir dalam rupa BUMN.
“It’s a must.. (harus gandeng BUMN),” ucap Tohir kepada Kompas.com, Minggu.
“Kita ada industri aluminium, ada industri baja, ada industri karet, logam, plastik. Semua harus disinergikan demi mobnas,” ucap Tohir.
baca juga: Studi Kelayakan Proton
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.