Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Banyak Tantangan di Industri Kelapa Sawit

Kompas.com - 10/02/2015, 18:34 WIB


KOMPAS.com - Meski mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, industri kelapa sawit di Indonesia masih memunyai banyak tantangan. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Gamal Nasir mengemukakan hal itu di Jakarta pada Selasa (10/2/2015). Laman Direktorat Jenderal Perkebunan, ditjenbun.pertanian.go.id menunjukkan sepanjang 2004-2014, rerata laju pertumbuhan luas area kelapa sawit berada di angka 7,67 persen. Sedangkan, produksi kelapa sawit meningkat rata-rata 11,09 persen per tahun.

Sampai dengan 2014, misalnya, luas area kelapa sawit mencapai 10,9 juta hektare. Sementara, produksi mencapai 29,3 juta ton minyak kelapa sawit mentah (CPO). “Tantangan industri sawit saat ini adalah yield yang rendah, sehingga mendorong untuk ekspansi lahan," kata Gamal Nasir.

Gamal Nasir, dalam kesempatan memberikan catatan pada program pembinaan petani swadaya kelolaan Asian Agri. Program ini dicanangkan pada 2011 silam. Menurut Gamal, program ini menjadi bagian penting menggandeng petani swadaya sebagai mitra bisnis perusahaan. " Hal ini juga menjadi solusi dari isu lingkungan, sosial dan ekonomi,” ujarnya sembari memberi apresiasi.

Pada bagian sama, General Manager Asian Agri Freddy Widjaya mengatakan program ini bakal membidik sekurang-kurangnya 60 ribu kepala keluarga petani swadaya hingga 2020. Program ini juga menjadi pendidikan dan pendampingan bagi petani swadaya mewujudkan praktik-praktik perkebunan berkelanjutan, memperbaiki produktivitas, meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan keluarga petani swadaya.

Sementara itu, catatan dari pengamat pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Bayu Khrisnamurti menunjukkan prinsip perkebunan yang keberlanjutan merupakan hal yang sudah menjadi kewajiban di industri sawit mulai dari hulu ke hilir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com