"Memang kami melihat bahwa prioritas infrastruktur lebih tinggi termasuk energi. Dan Bank Mandiri adalah prioritas kedua karena bukan sektor infrastruktur atau energi. Maka kami melihat PLN menjadi prioritas utama untuk saat ini karena menyangkut energi dan infrastruktur," ujar Rini setelah Rapat Kerja PMN di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu dini hari (11/2/2015).
Lebih lanjut kata dia, sebenarnya kegagalan kedua BUMN itu bukan karena faktor aneh melainkan karena permasalahan prioritas PMN tahun ini lebih kepada infrastruktur, pangan, dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Sementara untuk PLN, Rini mengaku sudah mengajukan PLN sebagai salah satu penerima PMN karena prioritas pembangunan listrik diseluruh Indonesia dalam lima tahun ke depan sebesar 35.000 watt. Namun, keinginan Rini itu dimentahkan DPR.
"PLN kami usulkan ke Menteri Keuangan. Bahwa bila ada usulan penyertaan modal yang awalnya kami usulkan dan tidak mendapat persetujuan (dari DPR). Dan bila masih ada ruang, kami usulkan untuk PLN, Jamkrindo dan Askrindo untuk diajukan lagi (tahun 2016)," kata dia.
Sebelumnya, Komisi VI DPR RI akhirnya menyetujui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 37,276 triliun kepada 27 Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Keputusan itu diambil Komisi VI setelah rapat 5 jam secara tertutup dengan Kementerian BUMN.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.