"Pertumbuhan penyaluran kredit mendorong peningkatan aset menjadi Rp 855 triliun dari Rp 733,1 triliun pada Desember 2013, pencapaian ini menjadikan Bank Mandiri sebagai bank terbesar di Indonesia," kata Direktur Utama Bank Mandiri Budi G. Sadikin dalam Paparan Publik Laporan Keuangan Triwulan 4/2014 di Jakarta, Rabu (11/2/2015).
Budi mengatakan, pertumbuhan kredit bank Mandiri tahun 2014 mencapai Rp 530 triliun atau naik 12,2 persen. Angka tersebut lebih besar dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 472,4 triliun pada periode yang sama. Adapun rasio non performing loan (NPL/kredit bermasalah) berada di level 2,15 persen.
Ia menyebutkan, dalam menjalankan fungsi intermediasi, pihaknya mengarahkan pembiayaan ke sektor produktif. Di akhir 2014, kredit ke sektor produktif tumbuh 13,9 persen mencapai Rp 410,6 triliun. "Sedang kredit investasi tumbuh 9,1 persen dan kredit modal kerja tumbuh 16,7 persen," kata dia.
Budi menambahkan, kenaikkan penyaluran kredit terjadi di seluruh bisnis, dengan pertumbuhan tertinggi pada segmen mikro yang mencapai 33,2 persen menjadi Rp 36 triliun pada Desember 2014. "Sementara itu jumlah nasabah kredit mikro juga meningkat sebanyak 119.000 nasabah. Untuk kredit yang tersalurkan untuk segmen UMKM mencatat pertumbuhan sebesar 13,6 persen menjadi Rp 73,4 triliun," kata Budi.
Selain itu Bank Mandiri juga turut menyalurkan pembiayaan khusus dengan skema penjaminan pemerintah melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). "Hingga akhir 2014, jumlah nasabah KUR Bank Mandiri meningkat 34 persen year on year (yoy) menjadi lebih dari 395.000 nasabah dengan limit sebesar Rp 18,2 triliun," kata Budi.