Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapitalisasi Pasar Telkom Tembus Rp 300 Triliun

Kompas.com - 16/02/2015, 10:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
- Nilai kapitalisasi pasar PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) medio Februari 2015 mencapai Rp 300,4 triliun. Angka ini naik 7,3 persen dibanding kapitalisasi pasar Oktober 2014 sebesar Rp 280 triliun.

Mengutip data perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, di Jakarta, Minggu (15/2/2015), kapitalisasi pasar operator telekomunikasi lainnya seperti PT Indosat Tbk hanya mencapai Rp 21,2 triliun sedangkan PT XL Axiata Tbk sebesar Rp 44,4 triliun.

Direktur Utama Telkom Alex J Sinaga mengatakan, tingginya kapitalisasi pasar Telkom menunjukkan nilai perusahaan yang terus meningkat dari waktu ke waktu.

"Perseroan telah mencanangkan target pada 2015 agar menjadi penguasa pasar di semua lini bisnis yang digeluti. Tantangan sebenarnya adalah menjaga momentum yang positif ini bagi Telkom," tegas Alex.

Ia menjelaskan pada bisnis seluler, melalui Telkomsel perseroan akan menjadi "King Of Digital" dengan dukungan mobile broadband.

Di layanan berbasis kabel, akan menjadi juara dengan layanan Fiber To The Home (FTTH) melalui IndiHome yang menawarkan Triple Play.

Sementara untuk backbone akan memperkuat Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) dari Aceh hingga Papua.

"Kami juga akan memperkuat footprint di kawasan agar menjadi pemain regional dengan intermediate objectives untuk tahun 2015 ini adalah mencapai pendapatan Rp 100 triliun dengan market capitalization mencapai Rp 300 triliun," katanya.

Secara terpisah, analis dari Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menilai sudah waktunya saham Telkom mengalami penguatan setelah belakangan mengalami pelemahan.

"Investor memilih saham Telkom karena perusahaan memiliki modal yang kuat untuk terus berinvestasi. Selain itu di sektor ritel, telekomunikasi adalah salah satu yang kuat menghadapi krisis," ujar William.

Ia menuturkan pencapaian kapitalisasi pasar Rp300 triliun merupakan hal yang bagus bagi investor dan Telkom.

"Bagi investor saham Telkom merupakan saham yang likuid dan mampu memberikan profit. Sementara bagi emiten, ini menunjukkan kepercayaan publik yang tinggi dan bagus bagi ekuitas," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com