Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi Bercerita Sempat Dituding Tak Nasionalis

Kompas.com - 17/02/2015, 13:00 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menceritakan pengalamannya saat menjadi bos Susi Air. Dia mengaku sering diprotes mengapa banyak menggunakan pilot asing untuk menerbangkan pesawatnya.

Atas "kegemarannya" menggunakan jasa pilot asing itu, Susi pun dituding tak nasionalis. Namun, Susi selalu membantah hal itu. Dia pun sering balik bertanya kepada orang yang menyebutnya tak nasionalis tersebut.

"Saya pernah ditodong pertanyaan, 'Bu Susi kenapa Susi Air banyak pilot bulenya?' Yang nasionalis itu, apakah yang bosnya Indonesia kalau anak buahnya bule, atau bosnya bule anak buahnya orang Indonesia?" kata Susi di depan para gubernur dari seluruh Indonesia di Gedung Mina Bahari III KKP, Jakarta, Selasa (17/2/2015).

Menurut Susi, ia menggunakan jasa pilot asing karena memang sulit mendapatkan pilot asal Indonesia. Hal itu, menurut dia, bukan semata-mata karena kemampuan pilot asing.

Lebih lanjut, kata dia, apabila pengalamannya itu direfleksikan ke dalam sektor kelautan dan perikanan, bisa terlihat bahwa masih banyak ABK Indonesia yang bekerja di kapal-kapal asing.

Dia pun berharap bahwa dengan berbagai terobosannya saat ini, para pekerja sektor kelautan, termasuk nelayan, bisa kembali mendapatkan manfaat besar dari sumber daya kelautan nasional.

"Sudah saatnya nelayan Indonesia kita bangkit. Tidak perlu kapal besar besar, Pak. Saya juga mohon maaf atas permen (peraturan menteri) saya yang menimbulkan pro kontra," ucap Susi.

Baca juga: Peraturan Susi Diterapkan, Hasil Tangkapan Nelayan Tradisional Melonjak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com