Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Rate Turun, Rupiah Berpeluang Menguat

Kompas.com - 18/02/2015, 09:15 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot dibuka menguat  menguat. Data Blomberg menunjukan mata uang Garuda ini dibuka naik ke posisi  Rp 12.704 per dollar AS dibanding penutupan kemarin pada 12.762.

Namun, hingga pukul 08.52 WIB, rupiah melorot ke 12.812 atau turun 50 poin.

Rupiah sendiri diprediksi berpotensi menguat pascaturunnya tingkat sukku bunga acuan Bank Indonesia. Peluang penguatan mata uang garuda membesar seiring tertekannya indeks dollar AS di pasar global.

Mayoritas data AS yang diumumkan malam tadi lebih buruk dari periode sebelumnya. Sementara itu, walaupun negosiasi Yunani belum juga tuntas, economic sentiment Jerman naik signifikan. Indeks dollar AS kembali turun merespon situasi tersebut sementara baik pasar saham Eropa maupun AS sama-sama menguat. Pagi ini ditunggu pengumuman bulanan dari Bank of Japan. Dini hari esok, notulensi FOMC meeting dirilis.  

Rupiah relatif stabil kemarin walaupun tekanan penguatan dollar AS masih terasa di Asia. Setelah pasar keuangan tutup, BI secara mengejutkan memangkas BI rate 25 bps ke 7,50 persen dengan alasan inflasi yang akan semakin rendah ke depan.

Semenjak Rapat Dewan Gubernur pertengahan 2013, menurut Riset Samuel Sekuritas Indonesia, BI selalu menunjukkan kekhawatiran terhadap pengetatan likuiditas oleh the Fed. Tetapi tidak pada Rapat Dewan Gubernur kemarin. BI tidak menyebutkan sama sekali kewaspadaan terhadap kebijakan the Fed. BI justru, juga untuk pertamakalinya, optimistis kebijakan pelonggaran kuantitatif (QE) oleh Bank Sentral Eropa akan memberikan dampak positif untuk perekonomian Indonesia.

"Kami memperkirakan BI akan kembali memangkas BI rate di tahun ini. Sementara itu, rupiah hari ini diperkirakan menguat menyusul jatuhnya indeks dollar AS," demikian Riset Samuel pagi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com