“Kami minta tolong, catat ini. Copot distrubutor yang main-main. Yang mainin rakyat, copot,” ucap Amran saat panen raya dan tanam serentak, di Desa Ngebruk, Kecamatan Sumber Pucung, Malang, Jawa Timur, Kamis (26/2/2015)
“Copot, dan masukkan ke penjara. Ini memang pahit, tapi ini jamu demi akan cucu kita. Jangan sampai, kita wariskan impor beras, impor cabai, impor gula, dan seterusnya,” tandas Amran.
Rabu malam, Amran mengatakan, hingga saat ini sudah 20 mafia pupuk bersubsidi di beberapa daerah sudah ditangkap.
"Di sini (Jawa Timur) saja sudah enam grup distributor terlibat. Di Jawa Tengah juga enam. Sisanya, Jambi, Sumatera Utara, Aceh, Sulsel. Yang jelas sudah ada 20an," kata dia.
Ia mengatakan, para pelaku biasanya mengoplos pupuk bersubsidi dan pupuk biasa lalu menjualnya ke para petani dengan harga mahal. Mereka sudah lama melakukan praktik itu, bahkan di antaranya sudah ada yang membuat pabrik.
Amran menyebutkan, pemerintah akan mencabut izin usaha perusahaan atau kelompok-kelompok distributor pupuk bersubsidi yang terbukti melakukan pengoplosan atau menghambat penyaluran pupuk.