Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditonton Miliaran Orang, YouTube Belum Hasilkan Laba

Kompas.com - 27/02/2015, 08:50 WIB

CALIFORNIA, KOMPAS.com - Walau ditonton miliaran orang di dunia, situs web berbagi video, YouTube belum menghasilkan keuntungan. Para pengiklan lebih memilih saluran televisi tradisional ketimbang platform video milik Google ini.

Mengutip Wall Street Journal, tahun lalu platform video raksasa ini mencetak pendapatan 4 miliar dollar AS, naik dari 3 miliar dollar AS di 2013. Angka itu setara dengan 6 dollar AS dari seluruh pendapatan Google. Menurut dua sumber yang mengetahui keuangan You Tube, pendapatan tersebut impas alias tak menghasilkan laba setelah dikurangi biaya.

Bandingkan dengan Facebook Inc yang menghasilkan pendapatan lebih dari 12 miliar dollar AS dan keuntungan hampir mencapai 3 miliar dollar AS. Jumlah pengguna Facebook juga mencapai 1,3 miliar pengguna pada 2014.

Sebagian besar pengguna YouTube tidak mengakses langsung melainkan melalui media sosial atau platform lainnya. Satu sumber video YouTube hanya ditonton 9 persen dari total 85 persen pengunjung video online.

Alhasil, pengiklan menjauh dari YouTube. Eksekutif Google berkeinginan supaya YouTube dimanfaatkan seperti televisi sehingga masyarakat bisa mencari saluran hiburan yang berbeda-beda.

"Ada banyak sampah di YouTube. Jika mereka ingin seperti televisi, mereka harus berinvestasi dalam konten TV," ujar Brian Weiser, analis Pivotal Research.

Google membeli YouTube pada tahun 2006 senilai 1,65 miliar dollar AS. Pendapatan YouTube mulai berkembang di tahun 2010 ketika platform video ini memperkenalkan iklan yang dapat diabaikan. Dua tahun kemudian, YouTube membayar ratusan juta dollar untuk membuat saluran televisi. Namun, strategi ini gagal.

Di bulan Januari 2015, YouTube menggaet penonton lebih banyak dengan mengamankan hak untuk video pertandingan National Football League, wawancara dan video lainnya. Kesepakatan itu serupa dengan kerjasama antara Facebook dengan NFL di bulan Desember.

Paling terbaru, YouTube menampilkan episode Sesame Street dan Thomas the Tank Engine untuk anak-anak.

Demi memompa kinerja, YouTube mengembangkan layanan musik berlangganan yang diluncurkan pada November 2014. Layanan yang mirip dengan Spotify ini membanderol biaya langganan tanpa iklan 10 dollar AS per bulan. (Fitri Nur Arifenie)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com