"Tadi saya habis dari Tanjung Priok, harus menyelesaikan dwelling time. Dan kita target kalau bisa sih di pelabuhan-pelabuhan kita itu jadi 4,7 hari dengan plus-minus 1 hari," ujar Indroyono di Kantor Kemenhub, Jakarta, Kamis (26/2/2015).
Lebih lanjut dia menjelaskan, Ada 2 strategi yang akan dilakukan pemerintah untuk menurunkan dwelling time di pelabuhan tersebut. Pertama, penguatan infrastruktur dengan membangun pelabuhan baru dan mengembangkan berbagai pelabuhan yang ada.
"Kedua penguatan sistem karena disitu ada 16 kementerian dan lembaga kita sinkronkan. Saya sudah dapat tugas (dari presiden) 3 bulan beresin itu," kata dia.
Menurut dia, penurunan dwelling time di pelabuhan yang saat ini rata-rata 8,5 hari merupakan hal yang sangat penting. Pasalnya, karena dwelling time dinilai menjadi "biang kerok" utama mahalnya biaya logistik di Indonesai.
"Karena kalau ini (dwelling time) diturunkan pasti logistik cost kita juga turun yang saat ini masih 24,9 persen dari PDB. Target kita menjadi 19 persen dari PDB," ucap dia.
Saat ditanya kapan target penurunan dwelling time itu bisa menjadi 4,7 hari, Indroyono tak menjawab dengan pasti. Meski begitu, dia akan bekerja maksimal sembari berharap target itu bisa tercapai dalam waktu secepatnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.