Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo menjelaskan, saat ini diantara negara-negara di kawasan, Logistic Performance Index (LPI) Indonesia tergolong buruk.
Pada 2007, LPI Indonesia di peringkat 43 dari 150 negara tersurvei jauh di bawah peringkat Singapura (1), Malaysia (27), serta Thailand (31). Pada 2010, LPI Indonesia makin anjlok di peringkat 75 dari 150 negara, dan pada 2013 lalu LPI Indonesia membaik di posisi 59. Pun begitu, level ini masih rendah dibanding lagi-lagi Singapura (1), Malaysia (21), serta Thailand (52).
Indroyono mengatakan, untuk memperbaiki daya saing logistik tersebut, perlu pengurangan waktu tunggu. Kemenko Kemaritiman pun ketiban mandat untuk memangkas dwelling time dari 9-10 hari menjadi separuhnya, sekitar 4-5 hari.
Menurut Indroyono, ada tiga bagian yang perlu diurai untuk membuat dwelling time menjadi lebih singkat. “Pre-custom, custom, dan post-custom,” kata dia kepada wartawan, Jakarta, Jumat (27/2/2015).
Pada bagian pre-custom ini, perlu percepatan perizinan di 16 Kementerian. Ditargetkan urusan di pre-custom ditekan menjadi 2,7 hari. Sedangkan pada bagian custom, menurut Indroyono relatif lebih mudah diselesaikan karena hanya menyangkut utamanya Bea dan Cukai. Urusan custom diyakini dapat selesai dalam setengah hari.
“Post-custom kita inginnya selesai dalam 1,5 hari, jadi sampai dia (barang) berangkat atau keluar dari pelabuhan. Jadi dwelling time menjad 4,7 hari, plus minus 1 hari,” imbuh Indroyono.
Lebih lanjut dia bilang, akan meniru sistem yang ada di BKPM saat ini yakni PTSP untuk menekan dwelling time. Desain sistem baru dirancang selesai pada tiga bulan mendatang. Jika beroperasi baik di Tanjung Priok, sistem ini akan diaplikasikan di seluruh pelabuhan.
“Kalau berjalan harapannya biaya logistik menjadi 19 persen terhadap PDB, bisa dicapai di akhir tahun. Sehingga kita bisa menekan kerugian 50 miliar dollar AS,” pungkas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.