"Kenaikan NTP terutama untuk petani yang menanam tanaman pangan, peternak, dan perikanan. Sedangkan petani hortikultura dan perkebunan mengalami penurunan," ungkap Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo, dalam paparan, Senin (2/3/2015).
Menurut Sasmito, kenaikan rata-rata NTP disebabkan turunnya harga barang-barang kebutuhan sehari-hari, seperti harga bahan bakar minyak, dan harga kebutuhan lain seperti cabai, bawang dan lainnya.
"Ada beberapa jenis tanaman yang dihasilkan turun (harganya), tapi biaya hidup petani menurun lebih tajam, sehingga NTP masih lebih tinggi," imbuh Sasmito.
Pada Februari 2015, NTP subsektor tanaman pangan mengalami kenaikan 0,79 persen, sedangkan NTP subsektor peternakan naik 0,67 persen.
Sementara itu, NTP subsektor perikanan mengalami kenaikan 0,70 persen. Adapun NTP subsektor hortikultura mengalami penurunan 0,09 persen, dan NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat mengalami pnurunan 0,43 persen.
"Subsektor hortikultura apa boleh buat. Harga cabai, bawang turun tajam. Mau enggak mau turunnya harga barang yang diproduksi tidak mampu mengkompensasi turunnya harga barang kebutuhan sehari-hari," kata dia.
Dia menambahkan, NTP tanaman perkebunan rakyat juga turun disebabkan permintaan dunia yang belum membaik, terutama komoditas kakao dan karet.
Sasmito menjelaskan, NTP perikanan, baik nelayan maupun pembudidaya mengalami kenaikan masing-masing 1,19 persen dan 0,35 persen. Sedangkan NTP rumah tangga pertanian mengalami penurunan 0,13 persen diakibatkan, harga barang yang diproduksi lebih rendah dari biaya untuk memproduksinya.
"Petani agak dirugikan, karena harga barang yang diproduksi turunnya lebih cepat dari biaya untuk produksi," kata Sasmito.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.