Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Media Daring, Batu Akik Kian Laris Manis

Kompas.com - 02/03/2015, 17:04 WIB


KOMPAS.com - Lagi-lagi, media dalam jaringan (daring) menjadi sarana ampuh banyak orang untuk saling menjual atau membeli barang. Para peminat batu akik pun kini memanfaatkan media daring untuk menambah banyak isi pundi-pundi mereka. Kemarin, laman Bukalapak.com mewartakan catatannya ihwal jual-beli batu akik sebagaimana disampaikan pendiri laman tersebut, Achmad Zaky. "Dalam tiga bulan terakhir, transaksi melalui Bukalapak.com meningkat signifikan," tuturnya.

Menurut Zaky, pertumbuhan penjualannya bisa naik dua kali lipat setiap bulan dengan nilai transaksi mencapai ratusan juta rupiah per hari. "Harganya luar biasa tinggi," ujar Zaky.

Lebih lanjut, Zaky memaparkan ada tiga jenis batu yang menjadi item paling dicari dan diminati, yakni batu opal dengan 2267 transaksi, lalu batu bacan (2004 transaksi), dan batu akik (1645 transaksi). “Kami memberi fasilitas kepada mereka melalui situs Bukalapak.com. Silakan para pelapak bertransaksi secara maksimal,” kata Zaky.

Terkait fenomena batu ini, Sigit Nurdyansyah Putra, penjual peringkat atas (top rank seller) di Bukalapak.com, juga mengakuinya. "Saya melihat, fenomena ini cocok bagi mereka yang ingin memulai bisnis secara online,” ujarnya.

“Saya sendiri tidak ingin ikut-ikutan karena saya menjaga image yang telah saya bangun selama tiga tahun terakhir,” tegasnya.

Selama ini, Nurdyansyah dikenal sebagai pelapak yang memosisikan diri sebagai penjual barang-barang aksesoris gadget dengan kualitas original. “Barang yang saya jual sekitar 30 persen barang impor dan sisa saya ambil dari distributor lokal. Kualitasnya tetap original,” ujar pelapak yang kini berhasil mencapai 5200 transaksi sejak berjualan di Bukalapak.com pada 2011.

Nurdyansyah mengaku sangat menikmati bertransaksi di Bukalapak.com. Pasalnya, ia merasa mendapat jaminan keamanan baik bagi pembeli dan pelapak. Pembeli melakukan pembayaran terlebih dahulu ke Bukalapak.com. Kemudian, Bukalapak.com membayar kepada pelapak jika item yang dijual sudah diterima oleh pembeli. Dengan cara ini, pembeli terhindar dari transaksi jual beli palsu.

Bukalapak.com yang didirikan oleh Achmad Zaky bersama teman kuliahnya di ITB, Nugroho Herucahyono dan Fajrin Rasyid, saat ini memiliki 150.000 pelapak (istilah bagi penjual di Bukalapak.com) dengan jumlah pengunjung lebih dari 500.000 orang per harinya. Ke depannya, Zaky menargetkan bisa mencapai sejuta pengunjung per hari di laman tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com