Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Melemah, Tarif Kereta Api Naik

Kompas.com - 06/03/2015, 21:36 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan menaikkan tarif KA Ekonomi jarak sedang dan jauh pada 1 April 2015 nanti. Menurut KAI, salah faktor penyebabnya karena kurs rupiah yang terus melemah hingga menyentuh angka Rp 13.000 per dollar AS.

"Sekarang kan sudah sampai Rp 13.000 per dollar AS, jadi kurs dolar sangat memengaruhi. Karena sebagian besar dari sparepart kita juga mengandung kurs dollar," ujar Direktur Utama KAI Edi Sukmoro di Jakarta, Jumat (6/3/2015).

Selain karena faktor anjloknya rupiah, kenaikan tarif KAI juga disebabkan karena PSO dari pemerintah harus sampai akhir tahun 2015. Oleh karena itu, kenaikan tarif tak bisa dihindarkan. Sementara itu, ada juga pengaruh dari kenaikan bahan bakar beberapa waktu lalu.

"Ada beberapa faktor yang belum kita adjust sejak dulu, yaitu bahan bakar. Meskipun sekarang sudah turun, tapi kemarin kan sempat naik. Nah itu belum kita sempat kita adjust," kata dia.

Sebelumnya, mulai 1 April 2015, semua tarif tiket PT Kereta Api Indonesia mengalami kenaikan. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Hanggoro Budi Wiryawan mengungkapkan, berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No 17 Tahun 2015, tarif angkutan kereta api akan naik antara 30 sampai 60 persen. Beban tersebut diberikan paling banyak kepada kereta api jarak jauh karena jarang digunakan masyarakat.

"Kereta api jarak jauh bukan kebutuhan sehari-hari, paling seminggu sekali, atau sebulan sekali," ujar Hanggoro di kantor Kementerian Perhubungan, Jumat (27/2/2015).

Hanggoro menyebutkan, untuk kereta jarak dekat dan menengah, akan diberikan subsidi tambahan. Anggaran subsidi untuk jarak dekat dan menengah dialokasikan memakai anggaran kereta jarak jauh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com