Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Melemah, Wapres Tegaskan Pemerintah Terus Perbaiki Neraca Pembayaran

Kompas.com - 07/03/2015, 00:46 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan bahwa langkah yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki nilai tukar rupiah adalah dengan memperbaiki neracana pembayaran. Hingga Jumat (6/3/2015) nilai tukar rupiah belum beranjak dari level 13.000. Diakui Kalla, ada faktor internal yang mempengaruhi pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi dalam sepekan ini.

"Ada faktor internal justru karena mengurangnya ekspor, mengurangnya devisa, orang bayar utang, sehingga dollar dicari. Artinya rupiah mencari apa itu, orang banyak membeli dollar, berarti dollarnya menguat, pastilah, kalau ekspor kita menurun kemudian banyak orang butuh dollar, pasti terjadi juga itu," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Jumat.

Kendati demikian, menurut dia, nilai tukar rupiah yang melemah ini bisa mendorong peningkatan ekspor. Diperlukan waktu satu hingga dua bulan untuk terjadi peningkatan ekspor. Ia pun meyakinkan bahwa kondisi melemahnya nilai rupiah ini bukan suatu persoalan gawat.

"Diintervensi apapun kalau terjadi penguatan dari faktor eksternal tidak akan mempan, eksternal. Tapi ndak apa-apa," kata dia.

Di pasar spot seperti dikutip dari data Bloomberg, mata uang Garuda dibuka melemah ke posisi Rp 13.007 per dollar AS, dibanding penutupan kemarin pada 12.990. Namun, penutupan hari ini menguat hingga ke level 12.975.

Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang PS Brodjonegoro menegaskan, tidak ada cara instan yang bisa dilakukan pemerintah untuk memperbaiki nilai tukar mata uang Garuda. Lain halnya dari Bank Indonesia (BI) yang bisa melakukan intervensi di pasar uang, pemerintah harus perlahan-lahan menurunan defisit transaksi berjalan.

“Kalau ditanya apa yang bisa dilakukan pemerintah untuk bisa memperbaiki nilai rupiah? Jawabannya memang bukan jawaban instan. Bukan dengan mengucurkan uang seperti BI intervensi di pasar uang. Tapi pemerintah harus memperbaiki kondisi makro,” kata Bambang, di Jakarta, Jumat (6/3/2015).

Pemerintah, sambung Bambang, sudah melakukan sejumlah perbaikan kondisi makro, seperti lewat penyehatan anggaran (budget). Deficit budget juga dipatok lebih rendah, begitu juga belanja dalam APBN dibuat lebih produktif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com