JAKARTA, KOMPAS.com – Disparitas harga elpiji yang relatif tinggi antara elpiji subsidi ukuran 3 kilogram dan non-subsidi 12 kilogram dinilai sebagai penyebab kelangkaan elpiji tabung melon di daerah.
Ketua Komisi VII DPR-RI Kardaya Warnika mengatakan, pricing policy yang tepat lebih diperlukan ketimbang penerapan distribusi tertutup yang dinilainya tidak cerdas.
“Kalau bisa disamakan harganya,” kata Kardaya ditemui usai diskusi, Minggu (8/3/2015).
Saat ini, meskipun sama-sama dari LPG, tetapi harga per kilogram tabung 3 kg dan 12 kg memiliki disparitas jauh, yakni Rp 4.250 per kg untuk tabung melon dan Rp 11.500 per kg untuk tabung 12 kg. Dengan demikian, wajar jika rakyat lebih memilih tabung 3 kg.
“Gap idealnya berapa harus dihitung. Tapi prinsipnya jangan sampai ada gap (besar). Karena kalau ada gap, maka akan ada perembesan, smuggling, penyalahgunaan pemakaian. Dan ingat, masyarakat tidak bisa dibatasi, hanya boleh pakai 12 kg karena yang 3 kg untuk yang berhak dapat subsidi,” kata dia.
Jika di bahan bakar minyak konsumen yang mengeluarkan lebih banyak uang mendapatkan kualitas lebih bagus (RON92) daripada yang harganya lebih murah (RON88), Kardaya melihat konsumen elpiji 12 kg juga memperoleh nilai tambah dibanding elpiji 3 kg.
“Nilai tambahnya itu misalkan yang tinggal di apartemen, jarang mondar-mandir, naik-turun (karena milih 12 kg). Itu kan manfaat nilai tambah,” kata dia.
Ia menambahkan, pemerintah harus terlebih dahulu membuat analisis mendalam untuk menghitung berapa harga ideal antara elpiji subsidi dan non-subsidi sebelum melakukan penyesuaian harga.
“Saya tidak bilang 3 kg yang harus disesuaikan. (Ideal gap) Harus dihitung, harus dikaji benar, jangan ngawur (tanpa perhitungan),” ucap Kardaya.
Pengamat energi dari Reforminer Institute Pri Agung Rakhmanto menuturkan, tidak ada cara lain untuk mempersempit disparitas kecuali menaikkan harga elpiji 3 kg.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.