Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKF Yakin Dampak Pajak Jalan Tol terhadap Inflasi Kecil

Kompas.com - 09/03/2015, 20:25 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dampak penerapan pajak pertambahan nilai (PPN) jalan tol terhadap daya beli masyarakat tidak signifikan. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara menyebut, penerapan pajak jalan tol tak akan membuat inflasi membengkak. "Kalau inflasinya (pajak 10 persen), itu kecil. Tapi masih tetap kita kaji," kata dia, Senin (9/3/2015).

Menurut Suahasil, kepastian kapan pajak jalan tol diterapkan akan mempertimbangkan kondisi atau pola konsumsi masyarakat. Pemerintah akan mengkaji waktu yang tepat, pada saat pengeluaran rumah tangga tidak tinggi, seperti pada masa liburan, atau Ramadhan. "Kita lihat profil inflasinya pada bulan April dan Mei ini. Cocok tidak untuk pengenaan pajak jalan tol. Kita sedang kaji itu," ucap Suahasil.

Secara terpisah, Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, signifikan tidaknya pajak jalan tol terhadap inflasi tergantung pada banyak faktor, seperti cuaca, momentum liburan, dan kondisi eksternal. "Selain faktor musim, seperti puasa atau Lebaran, sekolah, liburan, dan cuaca, belum terlihat dampak lain (yang mengerek inflasi April), kecuali jika dunia tiba-tiba aman dan berakibat harga bahan bakar minyak naik tajam," jelas Sasmito kepada Kompas.com.

Kendati begitu, dia mengakui bahwa April adalah masa inflasi rendah. "Memang agar dampak suatu kenaikan tidak tajam (terhadap inflasi), sebaiknya dilakukan di musim inflasi rendah," kata dia.

BPS melaporkan indeks harga konsumen April 2014 mencatat deflasi 0,02 persen, lebih rendah dibanding April 2013 yang mencatat deflasi 0,10 persen. Sementara itu, pada April 2012, BPS menatat inflasi 0,21 persen, didorong kenaikan berbagai komoditas pada saat itu, di antaranya bawang putih, bawang merah, cabai rawit, gula pasir, serta rokok kretek filter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com