"Dalam beberapa minggu terakhir, saya tahu beberapa pihak bermanuver dengan program transmigrasi nelayan... saya tersinggung dengan cara seperti ini," ujar Susi saat membuka acara di Gedung Mina Bahari III KKP, Jakarta, Rabu (11/3/2015).
Dia menjelaskan, program itu akan menjadi kamuflase bagi masuknya kapal-kapal Thailand atau eks Thailand. Kapal itu kata dia akan dicat ulang dan digunakan untuk menangkap ikan secara besar-besaran di daerah yang ikannya masih melimpah.
Susi sangat yakin bahwa program tersebut merupakan program yang sengaja dicuatkan ketika pemerintah sudah melakukan berbagai pelarangan penggunaan alat tangkap yang dinilai merusak biota laut.
Secara khusus Susi pun berpesan kepada para pengusaha lokal di sektor perikanan dan kelautan untuk mewaspadai program transmigrasi nelayan. Pasalnya, apabila program itu berjalan maka kapal-kapal Thailand dikhawatirkan akan kembali marak.
"Saya mengerti pengusaha selalu berfikir untuk kesejahteraan, ekspansi, tapi mohon ilegal fishing yang dilakukan kapal asing jangan sampai saudara-saudara beli jalan, nanti anda yang rugi," kata Susi.
baca juga: Asosiasi Tuna: Jika "Transshipment" Boleh, Pengusaha Ikan Bisa Beli Mobil Mercy
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.