Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disindir Presiden, Mendag Akui Belum "Update" Harga Beras

Kompas.com - 16/03/2015, 07:59 WIB
Icha Rastika

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengaku belum meng-update atau memperbaharui data mengenai harga beras sehingga belum melaporkannya kepada Presiden Joko Widodo. Menurut Gobel, harga beras di pasaran masih tinggi meski pun telah dilakukan operasi pasar dan penggelontoran beras miskin.

"Bukan laporannya telat, kita belum update, banyak yang keluhkan harga masih belum turun. Ke saya juga banyak, masih harga tinggi, bagaimana kualitas beras raskin," kata Gobel, di Istana Bogor, Minggu (15/3/2015) malam.

Gobel mengaku belum tahu jika para menteri harus melaporkan setiap perkembangan harga beras kepada Presiden.

"Beliau sudah sampaikan masukan, ya memang yang dilaporkan ya kita tahu," ucap dia.

Saat membuka rapat kabinet terbatas di Bogor, Minggu, Presiden Jokowi menyindir para menteri yang tidak melaporkan perkembangan harga beras kepadanya. Setelah operasi pasar dan penggelontoran beras miskin kurang lebih tiga pekan lalu, belum ada menteri yang melaporkan kepadanya mengenai perkembangan harga beras di pasar.

Oleh karena itu, Jokowi mengaku telah mengecek sendiri harga beras di pasaran. Menurut Jokowi, kenaikan harga beras hanya Rp 100 rupiah per liter setelah dilakukan operasi pasar.

"Yang pertama, yang ada di Pasar Cipinang IR3 sebelum naik harganya 7.800 naik 10.300, sekarang sudah 7.900 artinya hanya terpaut 100 rupiah. Kemudian IR 2 yang sebelumnya naik harga Rp 8.300 naik menjadi Rp10.500 sekarang sudah Rp 8400 hanya terpaut 100 dari sebelumnya," papar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com