Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewan Direksi dan Komisaris Bank Mandiri Dirombak, Ini Susunan Barunya

Kompas.com - 16/03/2015, 15:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemegang saham Bank Mandiri akhirnya menyetujui sejumlah nama baru masuk dalam jajaran Dewan Direksi. Pergantian nama baru juga terjadi di sebagian anggota Dewan Komisaris.

Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini telah menyetujui masuknya Darmin Nasution sebagai Komisaris Utama menggantikan Mahmudin Yasin yang mengundurkan diri.

"Selain itu, RUPST mengangkat Imam Apriyanto Putro sebagai Wakil Komisaris Utama, Suwhono dan Askolani sebagai Komisaris, serta Aviliani, Goei Siau Hong, Abdul Aziz, Bangun Sarwito Kusmuljono dan Cahaya Dwi Rembulan Sinaga sebagai Komisaris Independen," kata Budi dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (16/3).

Adapun susunan Dewan Direksi Bank Mandiri yang baru adalah: Budi Gunadi Sadikin sebagai Direktur Utama dan Sulaiman Arif Arianto sebagai Wakil Direktur Utama.

"Adapun pada Direktur yang kini menjabat adalah Sentot A Sentausa, Ogi Prastomiyono, Pahala Mansyuri, Royke Tumilaar, Hery Gunardi, Tardi, Ahmad Siddik Badrudin, Kartini Sally dan Kartiko Wirjoyatmodjo," ujar Budi.

Budi menegaskan masuknya Sulaiman Arif yang sebelumnya Direktur Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah hal yang biasa. Budi menyebut pada masa sebelum Reformasi, perputaran direksi antar sesama Bank BUMN lazim terjadi.

"Nah sekarang ini memang agak jarang terjadi. Sehingga antar Bank BUMN betul-betul bersaing. Saya kira ini kebiasaan yang baik untuk dilanjutkan," pungkas Budi. (Adhitya Himawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com